SOLOPOS.COM - Warga terdampak pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) menggelar aksi damai di tepi Jalur Jalan Lintas Selatan wilayah Desa Palihan, Kecamatan Temon, Kulonprogo, Kamis (14/4/2016). Mereka menuntut relokasi gratis, jaminan lapangan pekerjaan, dan dibebaskan dari pajak penjualan tanah. (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Bandara Kulonprogo berkisaran masalah nilai ganti rugi.

Harianjogja.com, KULONPROGO — Warga pendukung bersyarat pembangunan bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) mengatakan nilai ganti rugi lahan sebesar Rp3,5triliun sangat jauh dari mencukupi. Angka tersebut dianggap belum mencukupi bagi warga untuk mendapatkan ganti rugi aset sebagaimana yang dimiliki saat ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mawarno, salah satu perwakilan warga pendukung bersyarat pembangunan bandara NYIA mengatakan nilai Rp3,5triliun sangat jauh dari mencukupi karena nyaris tidak ada hal yang bisa dijadikan patokan.

Ekspedisi Mudik 2024

“Idealnya kan bisa untuk hidup baru seperti sekarang,”jelasnya kepada wartawan pada Rabu (15/6/2016).

Jumlah ini menurut dia kurang jika digunakan untuk membeli tanah dan membangun rumah seperti yang mereka miliki saat ini. Terlebih lagi, harga tanah di pasaran saat ini sangat tinggi. Menurutnya, harga tersebut tidak memadai bagi luas tanah yang akan digunakan untuk lahan bandara. Angka tersebut dianggap tidak cukup apabila warga ingin membeli lahan pertanian agar bisa bertani dan berkegiatan seperti semula.

Ia juga menyebutkan jika memang keberadaan bandara NYIA memang sangat dibutuhkan dan prospektif bagi banyak bidang, sudah seharusnya nilai ganti rugi yang diterapkan juga berdasarkan nilai prospektif. Penilaian dengan sistem saat ini dianggapnya hanya menguntungkan pemerintah. Padahal, warga sendiri harus mengalami kerugian baik fisik dan mental terkait pembangunan mega proyek ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya