SOLOPOS.COM - Warga Dusun Kragon II, Desa Palihan, Kecamatan Temon melakukan aksi blokade jalan, Kamis (16/1/2014). Blokade jalan sekaligus sebagai reaksi warga setelah adanya pemasangan patok penentuan titik koordinat bandara. (JIBI/Harian Jogja/Arif Wahyudi)

Harianjogja.com, KULONPROGO—Puluhan warga Dusun Kragon II, Desa Palihan, Kecamatan Temon mengaku mengalami tekanan jiwa sejak terjadi pemasangan patok penentuan titik koordinat bandara, beberapa waktu lalu. Mayoritas warga yang sakit adalah kaum lanjut usia.

Psikologi warga terguncang hingga akhirnya jatuh sakit setelah melihat tim Persiapan Pembangunan Bandara Baru (P2B2) memasang patok-patok penentuan titik koordinat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ika, 32, salah satu warga mengungkapkan, kedatangan tim P2B2 membuat warga panik dan berpikir negatif akan cepat kehilangan tanah untuk proyek bandara.

Warga juga merasa trauma karena sering melihat intel berkeliaran di wilayah setempat setelah peristiwa pencabutan patok-patok bandara, pekan lalu.

“Saat ini ibu saya juga sakit, tekanan darahnya naik karena merasa takut,” ujarnya, Kamis (16/1/2014).

Warga yang sakit tidak hanya dari kalangan dewasa, menurut Ika, ada sejumlah anak-anak pun ikut sakit. Hal itu terjadi karena orangtua terlalu fokus untuk berjaga 24 jam nonstop di Posko penjagaan. Sementara kerap pula sejumlah anak-anak ikut begadang berjaga bersama orangtuanya menjaga Posko. Padahal guyuran hujan kerap turun di wilayah itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya