SOLOPOS.COM - Salah satu gambar rancangan bandara baru di Kulonprogo yang beredar di internet. Bandara ini akan menggantikan Bandara Adi Sucipto yang sudah tak bisa lagi dikembangkan. (JIBI/SOLOPOS/dok)

Harianjogja.com, KULONPROGO-Warga terdampak pembangunan bandara yang berdomisili di Desa Jangkaran, Kecamatan Temon menyetujui pembangunan bandara selama harga ganti rugi yang ditawarkan cocok. Persetujuan tersebut tampak dalam antusiasme warga yang mengikuti sosialisasi rencana pembangunan bandara.

Data yang dihimpun dari lokasi sosialisasi tercatat setidaknya 90% dari 334 warga terdampak menghadiri sosialisasi yang diadakan di dua lokasi, yakni Balai Desa Jangkaran dan rumah salah satu warga di Dusun Jangkaran, Kamis (18/9/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Eko Wisnu Wicaksono, 39, warga Dusun Ngelak, Jangkaran, mengaku setuju dengan pembangunan bandara di Temon selama ganti rugi yang diberikan sesuai.

“Kalau harganya cocok ya saya setuju, kalau tidak pas ya dicocokkan lagi,” ujarnya.

Diungkapkannya, warga ingin persoalan ganti rugi cepat selesai supaya uang yang diperoleh dapat dimanfaatkan kembali oleh warga. Eko yang bekerja sebagai buruh tani menuturkan sehari- hari menggarap lahan Pakualaman Ground (PAG). Diakuinya, rumah yang ditempati bersama dengan keluarga tidak terkena dampak pembangunan bandara. Namun, kata Eko, semisal rumah yang ditempatinya terkena, ia akan tetap mendukung pembangunan bandara. Ia mengatakan jika uang ganti rugi sudah diterima tetapi kesulitan membeli lahan di Jawa maka ia berencana untuk membeli tanah di luar Jawa.

Dukungan terhadap keberadaan bandara baru di Temon juga diutarakan Sutedi, 27, warga Ngelak. Ia berharap uang ganti rugi segera diberikan dan proses menuju ke tahap itu tidak terlalu lama.

“Supaya saya bisa merencanakan langkah selanjutnya dan tidak kepikiran,” ungkapnya.

Camat Temon Djaka Prasetya mengatakan antusiasme warga Jangkaran dalam mengikuti sosialisasi tinggi. Hal ini terbukti hanya 10% warga yang tidak hadir dan kemungkinan karena mereka sedang tidak berada di Kulonprogo. Selain di Jangkaran, sebut Djaka, sosialisasi rencana pembangunan bandara juga dilakukan di Balai Desa Kebonrejo dan rumah warga di Dusun Seling, Desa Kebonrejo.

“Jumlah yang diundang sekitar 340-an orang dan sejauh ini banyak yang datang dan suasana kondusif,” ujarnya.

Mirip dengan sosialisasi di beberapa tempat sebelumnya, imbuh dia, sebagian warga yang terdampak juga tidak terundang, namun mereka berinisiatif untuk hadir di sosialisasi.

“Kalau di Jangkaran ada sekitar 24 warga yang hadir tanpa undangan,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya