SOLOPOS.COM - Masterplan bandara baru Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Temon, Kulonprogo. (Istimewa)

Bandara Kulonprogo direncanakan bakal terkoneksi dengan objek wisata Borobudur di Magelang melalui jalan tol.

Harianjogja.com, JOGJA—Pemda DIY sudah membuat perencanaan jangka panjang infrastruktur moda angkutan darat pendukung Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA). Setelah jalur rel yang menghubungkan kawasan perkotaan Jogja dengan bandara dibangun, DIY berwacana membuat jalan tol yang membelah Pegunungan Menoreh.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) DIY, Sigit Haryanta mengatakan untuk tahap awal, jaringan transportasi darat bandara baru akan ditopang dua jalan, yakni jalan nasional sepanjang 40 kilometer Jogja-Wates-Karangnongko dan jalur jalan lintas selatan (JJLS).

Tahap selanjutnya adalah menyelesaikan pembangunan JJLS dan terakhir persiapan pembangunan jalur rel kereta api ke dari Jogja ke Kedundang, Temon, Kulonprogo, tempat bandara baru dibangun.

Dua tahapan itu masuk dalam rencana jangka pendek infrastruktur penopang bandara. Adapun untuk rencana jangka panjang, Pemda DIY mewacanakan pembangunan tol yang menghubungkan bandara dengan Kabupaten Magelang. “Ini masih wacana. Dari kajian awal kami, paling mungkin tol melintasi pegunungan Menoreh ke arah Magelang,” kata Sigit saat menjadi narasumber dalam Talkshow yang digelar di Starjogja FM, Selasa (1/12/2015).

Dishubkominfo DIY lebih mengarahkan infrastruktur jangka panjang yang menghubungkan kedua wilayah karena jalur itu bisa menghubungkan bandara langsung ke tujuan wisata internasional Candi Borobodur. Pertimbangan lainnya, dengan adanya jalan tol, akan terbuka akses ke daerah-daerah wisata di Kulonprogo yang selama ini akses jalannya masih kurang bagus, seperti Waduk Sermo, Air Terjun di Samigaluh, Curug Setawing, Kalibiru atau pegunungan teh di pegunungan Menoreh.

“Nantinya untuk objek-objek wisata yang diandalkan Kulonprogo dan dekat dengan jalur tol, bisa dibukakan pintu keluar masuk tol khusus yang terhubung jalan menuju kawasan-kawasan wisata itu,” jelasnya. Namun ia buru-buru menambahkan, lantaran kebutuhan tol bukan kebutuhan mendesak, wacana ini dimasukkan dalam rencana jangka panjang setelah infrastruktur pokok pendukung angkutan darat bandara dibangun.

Pemda DIY, lanjut Sigit, saat ini tengah mempersiapkan paparan terkait pembangunan infrastruktur pendukung bandara yang akan disampaikan kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla, pekan ini. Salah satu isi paparan yakni usulan pembangunan jalan tol tersebut.

Sebelumnya, Gubernur DIY Sri Sultan HB X sudah menegaskan pembangunan infrastruktur penghubung bandara bisa dilakukan tanpa harus menunggu bandara selesai. “Tidak usah nunggu satu per satu,” kata Sultan, Jumat (20/11/2015)  lalu.

Sultan berharap pengukuran lahan bandara oleh Badan Pertanahan Nasional sampai pembayaran ganti untung lahan bandara selesai pertengahan tahun depan, sehingga bisa segera dilanjutkan pembangunan kontruksi bandara.

Pemantapan rencana pembangunan bandara baru bernilai investasi Rp7 triliun  itu terus dilakukan. Bandara itu akan berdiri di lahan seluas 650 hektare atau sekitar sepertiga luas Bandara Soekarno-Hatta. Bandara yang dilengkapi satu runway ini direncanakan dibangun dalam periode tiga tahun setelah pembebasan lahan tuntas dilakukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya