SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Harianjogja.com, JOGJA- Menurut Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X kelanjutan pembangunan bandara Internasional di Temon, Kulonprogo menunggu proses sosialisasi yang dilakukan selama tiga bulan dari September sampai Oktober.

“Sesuai ketentuan Undang- Undang [pengadaan tanah untuk kepentingan umum], prosedurnya seperti itu, jangan dipotong- potong, nanti ndak keliru,” ujar Sultan di Komplek Kepatihan, Kamis(14/8/2014).

Promosi Mi Instan Witan Sulaeman

Dalam sosialisasi itu, ujar Sultan, akan diinvetarisasi mana warga yang setuju dan mana yang menolak. Proses ini menjadi dasarnya untuk mengeluarkan IPL. “Ketika masyarakat setuju, baru bicara soal harga tanah,” katanya.

Pada 9 September mendatang, Sultan bersama Bupati Kulonprogo pun berencana untuk berangkat ke Mumbai, India untuk melihat pengembangan bandara yang dilakukan oleh GVK.

GVK merupakan perusahaan bandara asal India yang melakukan joint venture dengan PT Angkasa Pura dalam membangun bandara Internasional di Temon, Kulonprogo.

“Untuk melihat proyek GVK di sana sehingga bisa menjadi referensi,” kata Hasto dikonfirmasi terpisah.

Ia mengatakan, materi sosialisasi sudah siap sehingga sosialisasi akan secepatnya dilakukan. Materi itu dibuat oleh pihak Angkasa Pura dengan dibantu ahli dari UGM. “Soal besaran ganti rugi nanti akan dihitung oleh tim appraisal independen,” ujarnya.

Selain ganti rugi, katanya, pemkab juga telah menyiapkan alternatif lain pengganti lahan pertanian warga terdampak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya