SOLOPOS.COM - Warga terdampak bandara Temon didekati sejumlah sales produk selama proses pencairan ganti rugi di Balai Desa Glagah, Rabu (14/9/2016). (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Bandara Kulonprogo memberikan ganti rugi pada warga yang terdampak

Harianjogja.com, KULONPROGO- Momen pencairan dana ganti rugi lahan warga terdampak Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) mengundang banyak tawaran pemanfaatan dana fantastis tersebut dari berbagai pihak. Tawaran tersebut mencakup tabungan, asuransi, hingga pembelian kendaraan berharga ratusan juta rupiah.

Promosi Enjoy the Game, Garuda! Australia Bisa Dilewati

Pencairan dana ganti rugi hari pertama di Balai Desa Glagah tak hanya dipenuhi oleh warga terdampak pembangunan bandara. Sejumlah orang berseragam nampak lalu-lalang di di halaman balai desa dengan membawa brosur-brosur.

Warga yang hendak memasuki ruangan pun sesaat harus berhenti untuk kemudian diajak bicara dan dibekali dengan brosur-brosur tersebut. Paling tidak, ada 10 sales beragam produk dengan seragam warna-warni yang berkeliaran di satu titik pencairan dana tersebut pada Rabu (14/9/2016).

Dengan sabar, para sales ini juga setia menanti warga menyelesaikan tahapan pencairan ganti ruginya hingga sore menjelang.

Proses pembebasan lahan milik warga terdampak Bandara Temon memang nyata mengundang minat sejumlah pihak perbankan atau marketing tertentu. Sejak fase musyawarah nilai ganti rugi, sejumlah pihak bank swasta sudah berkeliaran di lokasi guna menyebarkan brosur.

Tenda-tenda promosi merk kendaraan tertentu sudah berdiri kawasan pesisir tersebut sejak beberapa waktu lalu. Umbul-umbul dan spanduk produk kendaraan sendiri sudah terpasang di sisi ruas jalan Daendels yang membelah desa terdampak ini.

Slamet Sri Bintarso, warga Desa Glagah, Temon mengatakan bahwa sejumlah tawaran sudah datang ke warga sejak 3 bulan silam. Tak hanya ada di lokasi tahapan bandara, para sales ini bahkan datang langsung ke kediaman warga untuk menawarkan produk dan programnya.

“Sudah banyak sekali yang datang ke rumah, brosurnya sampai bertumpuk banyak,” jelasnya.

Para sales tersebut bahkan datang tak hanya sekali namun hinga berkali-kali.

Namun, ia mengaku belum memiliki ketertarikan sama sekali untuk menggunakan uang ganti ruginya. Pasalnya, ia sendiri tidak berniat menjual tanahnya sehingga sama sekali tidak punya kebutuhan apapun untuk dipenuhi.

Ia tidak berniat membeli mobil karena menurutnya belum dibutuhkan. Sementara untuk asuransi kesehatan, ia sudah merasa cukup dengan jaminan kesehatan dari pemerintah.

Bahkan jika memungkinkan, ia ingin membeli tanah lagi sebagai ganti lahannya yang sudah dibeli PT Angkasa Pura I. Uang yang diterimanya pun akan digunakan untuk membiayai sekolah anak-anaknya. Jika memungkinkan, uang tersebut akan digunakan untuk merintis usaha meski ia mengaku belum punya rencana satu apapun. Slamet sendiri mendapatkan ganti rugi sekitar Rp700 juta untuk sawah seluas 1.926 meter persegi miliknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya