Jumat, 29 September 2017 - 07:22 WIB

BANDARA KULONPROGO : Pembangunan Rumah Terkendala Becek

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - PT Angkasa Pura I menyerahkan sertifikat pelepasan sebagian hak atas lahan milik warga terdampak pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Pendapa Kantor Kecamatan Temon, Kulonprogo, Selasa (26/9/2017). (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Bandara Kulonprogo, pembangunan terganggu intensitas hujan

Harianjogja.com, KULONPROGO–Pembangunan rumah warga terdampak pembangunan  New Yogyakarta International Airport (NYIA), di kompleks relokasi Desa Glagah menemui kendala jalan becek, akibat diguyur hujan dalam waktu tiga hari berturut-turut.

Advertisement

Akibatnya, muncul banyak kubangan air di lahan relokasi, yang membuat tanah berlumpur dan cukup sulit dilewati. Kondisi itu dinilai menganggu, menghambat akses para pekerja dalam proses angkut material.

Salah satu pemborong, Kardiyah pada Kamis (28/9/2017) menuturkan dirinya khawatir apabila hujan masih terus turun deras dan lama, yang terjadi dalam beberapa hari ke depan, maka kondisi lapangan akan semakin parah dan menyulitkan proses pengerjaan.

Advertisement

Salah satu pemborong, Kardiyah pada Kamis (28/9/2017) menuturkan dirinya khawatir apabila hujan masih terus turun deras dan lama, yang terjadi dalam beberapa hari ke depan, maka kondisi lapangan akan semakin parah dan menyulitkan proses pengerjaan.

Sebagai pemborong, ia sendiri harus membangun tiga rumah, dua di antaranya sudah diserahterimakan kepada pemilik.

“Masih harus menyelesaikan satu unit rumah lagi, tahap penyelesaian,” ujarnya, Kamis.

Advertisement

Dirinya masih belum mengetahui apakah di lahan permukiman akan dibangun drainase atau gorong-gorong, atau hanya ada di sisi luar.

“Septictank juga penuh air sekarang akibat hujan,” kata dia.

Menurut dia, akses jalan yang lebih baik, sangat dibutuhkan oleh warga yang sudah pindah ke rumah baru mereka. Dan kondisi jalan yang becek serta berkubang sebetulnya masih bisa dilewati oleh kendaraan yang mengantar material bangunan. Hanya saja, ia tidak menampik, apabila jalan semakin parah, proses antar material bangunan juga akan terkendala.

Advertisement

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Kulonprogo baru akan menggarap fasilitas umum dan sosial (fasum dan fasos) di lahan relokasi pada tahun depan. Dijadwalkan, pada tahun ini, pengerjaan baru dilakukan untuk pengerasan jalan dan pembuatan talut.

Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo mengatakan, jajarannya mendapat bantuan dari pemerintah pusat untuk membangun talut.

Sedangkan pemerintah desa kedapatan tanggung jawab membangun fasilitas jalan di perumahan relokasi, menggunakan dana dari kas desa, yang bersumber dari dana ganti rugi fasos fasum.

Advertisement

“Saya kira uang di desa tidak sedikit, ada sekitar Rp20 miliar yang bisa diperuntukkan pembangunan fasum fasos. Jadi, kepala desa akan secepatnya menindaklanjuti,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif