SOLOPOS.COM - PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR (Bisnis/Rahmatullah)

Harianjogja.com, JOGJA- Ketua Tim Sosialisasi Bandara Sulistyo menyatakan tak ada kegagalan dalam tahap sosialisasi bandara
meski diwarnai dengan aksi penolakan. Menurutnya, keberatan warga seharusnya disampaikan saat tahap konsultasi publik. (Baca
Juga : BANDARA KULONPROGO : Sosialisasi Selesai, Ini Tahap Selanjutnya)

“Tidak dengan teriak- teriak,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya Rabu(24/9/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia mengatakan, saat sosialisasi telah ada kesepakatan dengan warga bahwa yang datang adalah mereka yang membawa undangan.
“Undangan boleh masuk, yang tidak enggak boleh masuk,”katanya.

Adapun pada sosialisasi terkhir di empat dusun Macanan, Kretek, Sidorejo, Bapangan dan Kepek di Glagah disepakati dilakukan di
satu tempat di Balai Desa Glagah dengan menambah tenda, sehingga pada hari terakhir sosialisasi hanya dilakukan di 11 titik.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut dia aksi penolakan di Sidorejo justru melanggar kesepakatan tersebut. Sosialisasi tetap dilanjutkan, karena memperhitungkan warga yang sudah datang sesuai undangan.

“Yang lain monggo nanti ketemu saat konsultasi publik,” ujarnya.

Konsultasi publik itu sedianya dilakukan maksimal tiga bulan dimulai dari Oktober. Asisten Sekretaris Daerah DIY Bidang
Kesejahteraan itu mengatakan disediakan formulir untuk menyampaikan keberatan warga.

“Boleh tidak setuju nanti ditulis alasannya seperti apa lalu kami sampaikan ke gubernur,” ujarnya.

Persoalan teknis seperti kelengkapan sertifikat tanah, berapa luasannya dan identitas kartu tanda penduduk (KTP) juga akan
dipertanyakan dalam konsultasi publik tersebut. Ia menegaskan tahapan yang dilakukan pemerintah daerah ini mendasar dengan
Undang- Undang 2/2012 tentang pengadaan tanah untuk kepentingan umum.

Sulistyo mengatakan lokasi bandara di Temon itu telah menjadi keputusan pemerintah berdasarkan keselamatan operasional
penerbangan. Sehingga tak ada tempat lain yang lebih cocok untuk bandara.

“Bagaimana lagi ini untuk kepentingan umum, pemerintah sudah menempatkan bandara disitu (Temon),” katanya.

Saat sosialisasi itu pula, ia mengatakan aspek- aspek keuntungan pertumbuhan ekonomi dengan bandara telah disampaikan, mulai
dari kesempatan bekerja di perhotelan, mendirikan usaha sampai dengan pelatihan pada warga yang tadinya hanya mengelola lahan
pertanian.

Pelatihan sebelumnya telah dilakukan pada 20 warga Temon di Astra mengenai mekanik, tetapi ada satu warga yang tidak lolos
karena tidak dapat memahami materi pelatihan.

Ia mengatakan pihak Angkasa Pura I, Pemda DIY dan Badan Pertahanan Negara dalam sosialisasi telah diberikan kesempatan untuk
mensosialisasikan maksud pembangunan bandara serta tahapannya dalam sosialiasi tersebut. Sosialiasi juga telah dilakukan lewat
media massa dan leaflet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya