SOLOPOS.COM - Pembangunan fisik yang dilakukan di lokasi Bandara Kulonprogo baru sebatas pemagaran yang telah dilakukan sejak 2 pekan lalu, Jangkaran, Temon pada Senin (30/1/2017). (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Pemkab Kulonprogo mempertanyakan janji PT Angkasa Pura I untuk memberdayakan masyarakat sekitar dalam proses pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA)

 

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

 

Harianjogja.com, KULONPROGO-Pemkab Kulonprogo mempertanyakan janji PT Angkasa Pura I untuk memberdayakan masyarakat sekitar dalam proses pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA). Megaproyek itu diharapkan benar-benar mengoptimalkan potensi lokal.

Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo mengatakan tenaga kerja maupun sumber daya lokal lainnya mestinya mendapatkan prioritas dalam pembangunan bandara baru. Dia ingin PT Angkasa Pura I tidak begitu saja merekrut pekerja dari luar Kulonprogo, apalagi jika hanya pekerjaan kasar yang tidak membutuhkan kompetensi khusus.

“Jangan mempekerjakan orang luar Kulonprogo sementara orang sini malah tidak dipekerjakan,” ujar Hasto, Jumat (25/8/2017).

Hasto juga masih ingat jika sebelumnya PT Angkasa Pura I menyatakan komitmen untuk memberdayakan warga terdampak melalui pembentukan koperasi binaan. Menurutnya, sudah saatnya koperasi-koperasi itu dilibatkan dalam proses pembangunan, misalnya pada tahap land clearing yang sudah berjalan selama dua pekan ini.

Kontraktor yang menangani pembangunan fisik NYIA bakal ditunjuk melalui Keputusan Presiden (Keppres). PT Pembangunan Perumahan yang saat ini menggarap land clearing bukanlah kontraktor dari hasil mekanisme itu.

Statusnya adalah mitra kerja PT Angkasa Pura I. Menurut Hasto, kondisi itulah yang membuat PT Pembangunan Perumahan tidak terlihat melibatkan warga lokal, khususnya di sekitar lokasi pembangunan.

Meski begitu, Pemkab Kulonprogo tetap akan berusaha mengingatkan PT Angkasa Pura I agar tidak ingkar janji. Warga Kulonprogo sudah sepantasnya mendapatkan bagian dalam proses pembangunan NYIA. “Tentu saja kami akan ngoyak kalau nanti sudah ada yang resmi ditunjuk. Ingat ada koperasi binaan yang dulu janjinya akan dibina,” kata Hasto.

Camat Temon, Joko Prasetyo menambahkan, warga berharap bisa berkontribusi langsung dalam proses pengerjaan fisik maupun saat bandara baru beroperasi nanti. Dia juga sepakat jika sebanyak lima koperasi yang dibentuk warga terdampak mestinya segera dirangkul.

“Dalam proses pengurukan lahan bandara atau usaha lain yang berkaitan dengan pembangunan bandara, warga lokal khususnya yang terdampak sudah seharusnya diutamakan,” ungkap Joko.

Sementara itu, Project Manager Pembangunan NYIA PT Angkasa Pura I, Sujiastono mengungkapkan, masyarakat Kulonprogo pada dasarnya bisa terlibat, termasuk melalui koperasi warga terdampak. Namun, tetap ada standar maupun kompetensi tertentu yang perlu dimiliki sesuai kebutuhan proyek.

“Sering saya sampaikan. Tentu kalau mau jadi kontraktor ya ikut tender. Kalau tidak sanggup ikut tender, jadi subkon [subkontraktor]. Tapi tentu mutunya tetap sesuai standar,” ucap Sujiastono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya