SOLOPOS.COM - Sejumlah warga melakukan perlawanan pada personil Kulonprogo yang sedang mengamankan proses pamasangan patok perapatan titik batas bandara, di Dusun Sidorejo, Temon, Kulonprogo, Selasa (16/2/2016). (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Bandara Kulonprogo untuk proses pemasangan patok diwarnai keributan.

Harianjogja.com, KULONPROGO-Martono, Ketua Wahana Tri Tunggal (WTT) menyayangkan proses perapatan patok di Dusun Sidorejo, Kecamatan Temon, pada Selasa (16/2/2016) dengan kekuatan penuh dari kepolisian.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Menurut dia hal ini tidak bisa dibenarkan karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya mengenai kegiatan yang dilakukan hari ini. Ia juga menegaskan hal ini telah merusak hubungan yang telah terjalin antara masyarakat setempat dengan kepolisian selama ini.

Ia sendiri tidak mempermasalahkan jumlah personil kepolisian yang diturunkan. Hanya saja ia meminta agar sebelumnya meminta izin kepada warga pemilik lahan yang akan dipatok.

“Ini kesannya arogan, tidak memanusiakan kami,” ujarnya.

Mengenai kerugian yang disebabkan atas aksi bentrok tersebut, Martono menyatakan akan berkoordinasi dengan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jogja untuk menyikapi kerugian yang dialami. Dengan kejadian ini, menurut dia warga mengalami berbagai kerugian mulai dari fisik hingga psikis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya