SOLOPOS.COM - Warga terdampak bandara Temon didekati sejumlah sales produk selama proses pencairan ganti rugi di Balai Desa Glagah, Rabu (14/9/2016). (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Bandara Kulonprogo akan memberikan ganti rugi pada warga yang terdampak

Harianjogja.com, KULONPROGO-Momen pencairan dana ganti rugi lahan warga terdampak Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) mengundang banyak tawaran pemanfaatan dana fantastis tersebut dari berbagai pihak.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Satria Sungging, marketing executive salah satu merk mobil ternama yang ditemui di lokasi pencairan ganti rugi lahan, Balai Desa Glagah mengakui bahwa pihaknya memang memanfaatkan momen ini untuk bertemu konsumen potensial.

Ekspedisi Mudik 2024

Namun, daripada mendesak warga untuk membeli produknya saat itu juga, ia memilih melakukan pendekatan secara pribadi di waktu mendatang.

Hal ini nampak dari tumpukan brosur produk yang masih dipegangnya. Ia mengatakan tak akan memaksa warga mengambil brosurnya hanya untuk kemudian dibuang sia-sia. “Nanti saja setelah warga selesai pencairan baru kami ajak bicara,” ujarnya kepada Harian Jogja.

Meski demikian, pihaknya sendiri memang telah melakukan promosi dan pendekatan sejak dua pekan lalu dengan mendirikan tenda khusus.

Hasilnya, sedikitnya ada 8 unit kendaraan yang sudah dipesan dengan uang muka. Satria yang diutus langsung dari kantor pemasaran Jogja ini menguraikan bahwa untuk warga terdampak bandara memang diberikan penawaran khusus dengan uang muka seperlima dari biasanya.

Sejumlah unit yang telah dipesan tersebut sedianya akan dilunasi segera setelah warga menerima dana ganti rugi.

Berdasarkan pertanyaan yang dilontarkan warga, sejauh ini warga paling berminat pada kendaraan jenis SUV 4WD dengan rentang harga Rp400 juta hingga Rp600 juta. “Masyarakat paling berminat beli yang 4 WD [Wheel Drive],” ujarnya sembari menunjukkan jenis mobil yang dimaksud.

Menurutnya, kebanyakan warga tertarik karena fiturnya yang lengkap, bentuknya yang gagah dan tetap bisa digunakan bersama keluarga.

Harganya yang fantastis sepertinya tidak menjadi masalah karena warga cukup percaya diri dengan nilai ganti rugi yang akan dikantongi. Selain itu, kendaraan niaga berupa pick up juga menjadi pilihan kedua yang paling diminati warga.

Kendaraan jenis ini dianggap sangat membantu pekerjaan pertanian yang banyak dilakoni warga. Menurut Satria, pihaknya menargetkan paling tidak 10 unit bisa dijual dalam momen pencairan ganti rugi ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya