SOLOPOS.COM - Ilustrasi radar bandara (JIBI/Dok)

Bandara Indonesia akan dilengkapi radar baru.

Solopos.com, JAKARTA — Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau lebih dikenal sebagai Air Nav Indonesia memesan 4 paket radar baru senilai Rp 117 miliar. Radar ini akan dipasang di Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Adisucipto, dan Bandara Sultan Syarif Kasim II.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tahun ini kita ingin update alat. Alat kan ada umurnya dan perlu diganti dengan yang baru. Ada alat navigasi, otomasi, dan komunikasi. Sistem software juga kan ada umurnya, itu juga sudah saatnya di-upgrade,” kata Dirut AirNav Bambang Tjahtjono di Jakarta, Jumat (26/6/2015) sebagaimana dikutip dari Detik.

“Tahun ini kita punya kontrak empat radar baru. Sebetulnya total pengadaan ada 300 paket. Empat paket radar itu rinciannya dua radar di Soekarno-Hatta, satu radar di Yogyakarta, dan satu radar di Pekanbaru,” ujarnya.

Menurutnya, radar yang akan dibeli perusahaan pelat merah ini lebih akurat dan terkoneksi satelit. Menurut UU, pada tahun 2024 nanti navigasi RI harus betul-betul mandiri lepas dari negara mana pun. “Radar dipesan dari Eropa. Negaranya belum bisa saya sebut,” jelasnya.

Lalu Lintas Udara

Menjelang Lebaran ini, ia memprediksi traffic udara bisa naik hingga 20%. Contohnya di Bandara Soekarno-Hatta, tiap hari melayani 900 penerbangan, jadi bisa naik hingga 1.100 pada saat lebaran.

“Kapasitas di bandara Soekarno-Hatta sebanyak 72 pergerakan per jam. Lebaran kami lakukan antisipasi hingga 76 pergerakan per jam. Saat ini pergerakannya berkisar 68-69 per jam,” katanya.

Ia memprediksi, tahun ini BUMN navigasi udara tersebut bisa meraup pendapatan Rp 2,3 triliun. Setiap tahun perusahaan menargetkan tumbuh sekitar 7%.

“Penerimaan kita dari setiap pembayaran itu pakai dolar dan harus dikonversi ke rupiah. Itu cukup tergoyang karena nilai dolar yang terus naik,” ungkapnya.

Penerimaan perusahaan berasal dari pembayaran terminal navigation charge, ketika pesawat di bawah dan biaya overflying ketika terbang. “Seperti jalan tol lah, lewat bayar,” tambahnya.

Faktor penentu besarnya biaya adalah jarak yang dilintasi dan berat pesawat. Terminal Navigation Charge dan biaya overflying di Indonesia saat ini masih termasuk yang paling murah di seluruh dunia.

“Dari dulunya memang sudah murah. Jadi kalo dinaikkan ya sedikit-sedikit. Sebab itu diatur juga dalam peraturan menteri,” ucapnya.

Jalin Kerja Sama

Air Nav menjalin kerja sama dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia untuk mengawal penanganan masalah hukum di bidang perdata dan tata usaha negara.

Bambang menandatangani Nota Kesepakatan Bersama Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) Kejagung RI, Nur Rochmad, di Gran Mahakam Hotel, Jakarta Selatan.

“Dengan adanya kerjasama ini diharapkan penyelesaian permasalahan hukum bidang perdata dan tata usaha negara di lingkungan Perum LPPNPI yang lebih efektif dan lebih cepat, baik di dalam (litigasi) maupun di luar pengadilan (non litigasi),” jelas Bambang

Dirut LPPNPI menjelaskan, BUMN yang bergerak di bidang pelayanan navigasi penerbangan ini bekerja sama dengan Jamdatun terkait konsultasi rencana 300 paket pengadaan dalam upaya pengembangan sistem navigasi mereka.

“Setiap hari lebih dari 10.000 traffic lalu lintas udara di Indonesia. Bisnis kami, gambaran mudahnya adalah ketika pesawat akan lepas landas, itu setiap penerbangan bayar. Biaya itu disebut terminal navigation charge,” katanya.

Bambang menambahkan, luas wilayah lalu lintas udara yang dikelola Indonesia ini melebihi 1,3 juta nautical mile persegi. Luasnya wilayah tersebut harus ditunjang dengan modernisasi sistem navigasi.

“Ke depan, LPPNPI punya rencana modernisasi alat, penambahan radar dan pemutakhiran sistem komunikasi. Tahun ini ada 300 paket. Mekanisme pengadaannya itu harus penunjukan langsung, maka kita harus konsultasi dulu dengann menggandeng Jamdatun (Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara),” ungkapnya.

Selain pengadaan alat, AirNav Indonesia ingin mengupdate sistem radar dan komunikasi untuk menunjang pelayanan jasa navigasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya