SOLOPOS.COM - ilustrasi (destination360.com)

ilustrasi (destination360.com)

KULONPROGO—Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengungkapkan, program pemberdayaan masyarakat terkait pembangunan bandara di Kulonprogo bisa dilakukan melalui program corporate social responsobility (CSR).

Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat

Menurut Sultan, program tersebut dilakukan perusahaan baru sebagai pengelola bandara. Perusahaan baru itu merupakan perusahaan yang didirikan bersama antara Angkasa Pura dan investor dari luar negeri.

“Sesuai UU No 1/2009 tentang penerbangan khususnya izin pembangunan bandara, tidak bisa diterapkan sistem joint venture antara Angkasa Pura dan investor. Mereka harus membentuk perusahaan baru,” jelas Sultan di Kulonprogo, Kamis (6/9).

Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua Ikatan Keluarga Besar Pemilik Lahan dan Petani Penggarap Desa Palihan, Marjuni meminta Pemkab Kulonprogo menjalin komunikasi dengan warga dan mempersiapkan konsep pemberdayaan bagi masyarakat terdampak bandara.

Adapun Ketua tim lokal pembangunan bandara Kulonprogo, Triyono mengungkapkan, pasti akan ada tim yang turun dalam rangka mempersiapkan konsep pemberdayaan masyarakat. “Suatu saat pasti akan ada yang turun ke bawah,” ujarnya.(ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya