SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, SEMARANG &mdash;</strong>&nbsp;Bandara Ahmad Yani Semarang pada 1 Juni 2018 mendatang bakal membangun interkoneksi transportasi umum guna melayani kebutuhan konsumen seiring dioperasikannya terminal baru di bandar udara tersebut.</p><p>Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, Satriyo Hidayat, mengatakan penumpang di Bandara Ahmad Yani yang mencapai 6 juta orang harus segera diantisipasi secepat mungkin sehingga tidak terjadi penumpukan parkir. "Enam juta orang tidak mungkin satu orang satu mobil, harus dibikin interkoneksi yang arahnya ke angkutan massal. Ini harus dibicarakan dengan Angkasapura," kata Satriyo Hidayat dalam kegiatan membahas <em>Konektifitas Moda Angkutan Lanjutan di Bandara Ahmad Yani Semarang</em> di Hotel Dafam, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (11/5/2018).</p><p>Satriyo menjelaskan, ruang opsional yang ada saat ini terbatas dan hanya tersedia satu ruang yang digunakan untuk selter BRT Trans Semarang. "Untuk tahun 2018 akhir akan dicarikan ruang, dan nanti ada pilihan dari masyarakat, termasuk taksi juga harus ada pilihan, sehingga nanti penumpang ada banyak pilihan," ucapnya.</p><p>Selain itu, saat ini, para TKI yang pulang dari luar negeri terpaksa menelepon rumah agar dijemput danpada akhirnya mereka dijemput dengan membawa dua hingga tiga mobil, sehingga hal itu menunjukkan pelayanan di bandara belum beres. "Harapan kami penumpang itu dimuliakan. Dan kalau di tata tidak jadi ribet, tidak jadi kumuh, dan ini hal yang harus disepakati, tapi dibicarakan dulu," ujarnya.</p><p>Dia menambahkan, saat ini para penumpang yang datang banyak ke arah Salatiga, Kudus Pati dan Grobokan. Sedangkan arah barat cenderung penumpang yang ingin naik pesawat mereka biasa naik BRT menuju bandara. "Penumpang kereta memang banyak, kita harap ada sub stasiun di Amad Yani, jadi kalau mau berangkat dari Stasiun Tawang memang sesuatu waktu yang tidak diprediksi, tapi kalau pulang terlambat dua jam tidak apa-apa," tuturnya.</p><p>Dikatakan Satriyo, dalam interkoneksi ini, layanan transportasi perkotaan diharapkan akan ada yang masuk ke bandara, apakah nanti Trans Jateng atau Trans Semarang. Sedangkan, untuk moda transportasi taksi, kata dia telah diberikan peringatan ketika nanti pindah ke depan maka harus pakai sistem argo.</p><p>"Pilihannya ada dua tetap pakai cara sewa atau taksi. Bukan saya yang putuskan tapi pengelola taksi itu sendiri. Dan kalau mau pakai sewa izinnya kita ubah jadi angkutan sewa, tapi kalau taksi ya pakai argo," tegasnya.</p><p>Menurutnya, dalam interkoneksi transportasi yang akan dibangun lebih mengutamakan pada transportasi yang telah berbadan hukum. "Yang akan kita sampaikan angkutan yang berbadan hukum boleh, online belum, yang tidak punya badan hukum," katanya.</p><p><em><strong><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</strong></em></p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya