SOLOPOS.COM - Para pemudik menyemut di Bandara Ahmad Yani, Semarang, Minggu (3/7/2016). (JIBI/Semarangpos.com/Istimewa-Humas Bandara Ahmad Yani)

Bandara Ahmad Yani dikejutkan dengan mengemukanya keluhan penumpang atas pungli oleh petugas di Facebook.

Semarangpos.com, SEMARANG – Pihak pengelola Bandara Ahmad Yani Semarang, PT Angkasa Pura I, merespons cepat keluhan penumpang maskapai penerbangan Garuda Indonesia Airlines (GIA) yang diduga menjadi korban praktek pungutan liar (pungli) yang dilakukan petugas bagian pembungkus barang bawaan atau wraping Bandara Ahmad Yani.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Petugas Humas PT Angkasa Pura I Bandara Ahmad Yani Semarang, Hidya Putri, menjelaskan pihaknya saat ini telah menyelidiki dugaan pungli yang dilakukan petugas bagian wraping. “Benar saat ini tenant yang melakukan wraping sudah kami panggil. Kami sedang menyelidiki apakah kasus itu benar-benar terjadi,” ujar Hidya saat dihubungi Semarangpos.com, Rabu (21/9/2016).

Ekspedisi Mudik 2024

Sebelumnya, praktek pungli itu dikeluhkan salah seorang penumpang GIA melalu media sosial Facebook di Grup Media Informasi Kota Semarang (MIK Semar), Selasa (20/9/2016). Penumpang yang menuliskan keluhannya dengan menggunakan akun Riska Dwi Rahmawati itu mengaku dipaksa oleh petugas untuk menyerahkan barang bawaannya di bagian wraping sebelum naik ke pesawat.

Seusai wraping, pemilik akun Facebook Riska Dwi Rahmawati itu mengaku dimintai sejumlah uang yang tidak sesuai dengan tarif sebagaimana tertera di depan lokasi pembungkusan barang dengan lembaran plastik itu. Perhatian-perhatian. Barusan jam 13.00 d bandara ahmad yani semarang. Saya barusan masuk mau cek in d maskapai garuda tp sebelum masuk ke tempat cek in ada beberapa oknum yg memaksa koper dan kardus bawaan saya d paksa untuk d packing.. saya pikir itu free.. ternyata zonk.. saya d suruh bayar dengan harga 135ribu.. pdhl d tempat packing itu terdapat tulisan 50ribu dan d diskon 50%.. tp oknum tsb memaksa untuk membayar 135ribu.. tolong kepada bapak walikota bapak gubernur bapak direktur angkasa pura 2 untuk memberi peringatan bagi oknum ini.. terimakasih,” papar pengguna akun Facebook Riska Dwi Rahmawati itu, Selasa.

Keluhan pemilik akun Riska Dwi Rahmawati itu pun mendapat perhatian dari netizen member Grup MIK Semar. Beberapa member mengaku prihatin dengan peristiwa yang dialami Riska Dwi Rahmawati dan meminta praktek pungli itu diusut dengan tuntas. Pungli lagi… kali ini di bandara,” tulis pemilik akun Goenoeng Percussion.

“dl pernah jg kya gt gan, tahun 2012 kalo g salah. Kirain free, ternyata bayar,” ungkap pemilik akun Adii Darwiz yang mengaku pernah mengalami peristiwa serupa.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya