SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

SOLO – Badan Promosi Pariwisata Indonesia Solo (BPPIS) menilai Solo masih butuh minimal tiga penerbangan lagi melalui Bandara Adi Soemarmo Solo.

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Ketiga penerbangan itu, meliputi satu penerbangan ke Jakarta, ke Indonesia timur tapi tidak ke Bali, dan satu penerbangan harian ke Singapura. Hal ini disampaikan anggota BPPIS, Bambang Ari Wibowo, mengacu hasil penelitian dan pengamatan Pusat Studi Pengembangan Pariwisata Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

“Dari hasil penelitian UNS, Solo butuh minimal tiga penerbangan lagi. Minimal tiga itu. Ke Jakarta Solo masih butuh satu, kemudian ke Indonesia timur tapi jangan ke Bali dan satu lagi penerbangan harian ke Singapura,” kata Bambang, di sela-sela agenda morning tea Association of Indonesian Tour and Travel Agencies (Asita) dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo, di Hotel Grand Soba, Jumat (27/1/2012).

Penambahan minimal tiga penerbangan itu, kata dia, jika bisa terealisasi tahun ini maka akan sangat signifikan meningkatkan angka kunjungan wisatawan ke Solo dan menambah tingkat lama tinggal hotel. Untuk ke Indonesia timur, lanjut Bambang, pihaknya berharap ada maskapai yang bersedia membuka rute Solo-Makassar.

“Kalau ke Bali sudah sangat jenuh, dan pasar Bali sudah sangat kuat via Jogja. Menurut saya justru ke Makassar. Karena, dari Makassar nanti bisa ke Manado, Ambon, Papua dan bahkan ke Kalimantan. Dan di Makassar saat ini juga berkembang destinasi-destinasi baru yang bagus tidak hanya untuk wisata tapi juga MICE,” kata dia.

Sementara, untuk ke Singapura, pihaknya melihat tingginya potensi pasar untuk rute ini. Saat ini, Solo-Singapura baru dibuka oleh Silk Air itupun tidak setiap hari, yakni hanya tiga kali dalam sepekan. Hasil survei dan penelitian dari UNS ini, kata Bambang, juga melihat dari tipe pasar yang selama ini berada di Solo. Menurutnya, pasar penerbangan dari dan ke Solo hanya didominasi dua tipe yakni leasure dan bisnis. “Untuk yang Singapura, banyak didominasi pasar bisnis yang menurut saya butuh penerbangan daily,” kata Bambang.

General Manager Bandara Adi Soemarmo Solo, Abdullah Usman, mengatakan di awal tahun ini belum ada rencana penambahan penerbangan baru selain ke Kalimantan, yakni Solo-Pangkalan Bun-Pontianak yang rencananya akan dibuka oleh maskapai Trigana Air dan Indonesia Air Transport, serta Solo Solo-Banjarmasin-Balikpapan-Berau oleh Trigana Air. Pihaknya pun menuturkan, perlunya Solo memiliki rute penerbangan ke timur. Tetapi, untuk memulai hal itu juga perlu perhitungan bisnis yang matang.

Bambang menambahkan, dua rencana penambahan penerbangan ke Kalimantan itu juga dinilai bagus. “Untuk rute penerbangan yang ke Kalimantan itu juga bagus. Kami siap membantu agar tidak seperti maskapai sebelumnya yang booming hanya sesaat, dan setelah itu pilih tutup karena pasarnya dinilai sepi.”

JIBI/SOLOPOS/Hijriyah Al Wakhidah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya