SOLOPOS.COM - Personel Lefty Fish (dari kiri ke kanan) Fransiska (Ayu) Wulandari, Halim Budiono, Aryo Andy Putro, dan Ignasia Keke Ode Naomi berpose di Lokananta Solo pada Sabtu (20/2/2016). (Kharisma Dhita Retnosari/JIBI/Solopos)

Band indie label yakni Lefty Fish mengusung musik metal dalam penampilan mereka.

Solopos.com, SOLO – Sebagai pendatang baru di belantika musik metal, Lefty Fish mampu mencuri hati para gigs lover Kota Solo. Komposisi unik dari perkawinan saksofon dengan gitar dan drum di Lokananta Live Session Volume 1 pada Sabtu (20/2/2016) lalu membuat para pengunjung terperangah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Begitu personel band metal asal Jogja ini on stage, mereka langsung mengunci rasa penasaran pengunjung. Suara cadas tapi imut sang vokalis, Fransisca Wulandari dan lembut tiupan saksofon Ignasia Keke Ode menjadi kejutan. Lefty Fish mengentak dengan iringan drum serta gitar dari Aryo Andy Putro dan Halim Budiono.

Ekspedisi Mudik 2024

Halim Budiono, gitaris band metal Jogja, Cranial Incisored, yang populer dengan permainan free jazz-nya ini merupakan sosok yang tak asing lagi di kalangan pecinta musik metal Tanah Air. Lantas, ada apa antara dirinya dengan Lefty Fish?

Usut punya usut, ternyata Lefty Fish merupakan salah satu proyek musik idealis Halim yang dibentuknya di akhir 2014 lalu. Dalam sebuah perbincangan santai di Studio Lokananta pada Sabtu (20/2/2016) lalu, Halim berujar bentukan personel dan komposisi musik Lefty Fish yang unik tersebut merupakan salah satu mimpi yang jadi nyata.

“Aku kan penyuka alat musik tiup, karena [alat musik tiup] kalau sudah ketemu distorsi, efeknya nge-byar di kepala. Sebenarnya sudah sejak dulu pengen mewujudkan, cuma belum kesampaian,” tutur dia, Sabtu lalu.

Tak sedikit pengunjung dan musisi rock yang mengaku salut dengan penampilan Lefty Fish. Dia mengkui sang pemain saksofon, Keke, penampilannya bersama Lefty Fish penuh tantangan.

Keke berulang kali harus bereksperimen untuk menemukan soul yang pas. “Bingung juga bagaimana cara memulainya. Lumayan rumit karena saya harus keluar dari pakem yang biasa dimainkan,” tutur Keke.

Sekilas, Lefty Fish mengingatkan khalayak pada Melt Banana, sebuah kelompok musik beraliran noise rock asal Jepang yang menjadi terkenal dengan eksplorasi unik dari vokalis perempuannya.

Kendati demikian, padu padan harmoni tiup saksofon Lefty Fish berbeda dan belum pernah ada di Tanah Air. Ya, Lefty Fish menjadi kelompok metal Indonesia pertama yang mengusung komposisi musik cadas-manis di panggung metal Tanah Air.

Pertengahan 2016 album perdana mereka siap rilis. Lirik Lefty Fish sendiri sangat sederhana, seputar kehidupan sehari-hari. Namun menjadi luar biasa ketika lirik yang biasa tersebut masuk ke ranah yang tidak biasa.

Halim sendiri mengaku sengaja membebaskan khalayak menilai dan merasakan jenis musiknya. “Bingung mau dibilang ini genre-nya apa. Itulah kenapa namanya Lefty, sudah kiri, tambah kiri lagi,” canda dia sembari tertawa lepas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya