SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Bambang Soedibyo (wikipedia.org)

Sukoharjo (Solopos.com)–Mantan Menteri Keuangan, Bambang Soedibyo, memrediksi gonjang-ganjing perekonomian
global akan kembali pulih dan seimbang jika arsitektur keuangan di setiap negara kembali pada basis emas.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tren kenaikan harga emas belakangan ini menurutnya juga merupakan cermin arsitektur keuangan yang rapuh. Tren ini diperparah oleh kebijakan moneter Amerika Serikat yang tidak prudence, di mana AS mencetak uang sebanyak-banyaknya tanpa melihat kebutuhan uang di sektor riil.

“Oleh karena itu, sudah saatnya Indonesia merancang arsitek keuangan yang berbasis emas. Sudah saatnya pula Bank Indonesia (BI) memperbesar cadangan emas dalam portofolio cadangan devisa. BI juga hendaknya ikut mengawasi dan mengurusi PT Aneka Tambang (Antam) dalam penerbitan uang emas dan perak,” kata Bambang, di sela-sela Seminar Nasional Ekonomi Islam  bertema Akselerasi Ekonomi Islam dan Sektor Riil, yang diselenggarakan Masyarakat Ekonomi Surakarta (MES) di UMS, Sabtu (17/9/2011).

Bahkan, menurut Bambang, sertifikat emas yang dikeluarkan PT Antam akan lebih kredibel jika resmi diterbitkan BI. “Apalagi kalau jadi mata uang. Emas pasti akan menghilangkan potensi <I>bubble<I> dan meredakan inflasi. Fundamental ekonomi akan semakin solid dan ekonomi makro akan ideal dan kondusif,” papar Bambang.

Bambang menyebutkan, kenaikan harga emas belakangan ini bukan disebabkan karena naiknya harga komoditi tersebut. Karena, nilai emas pada dasarnya selalu tetap. Tetapi, kata dia, lebih disebabkan karena nilai intrinsik dari US Dolar terhadap emas itu jatuh.

(haw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya