SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. (Dok Pemprov Jateng)

Solopos.com, JAKARTA - Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu, Bambang Wuryanto, mengatakan elektabilitas Ganjar Pranowo yang cukup naik sekarang tidak terlepas dari efek pemberitaan. Hal serupa juga terjadi terhadap kepala daerah lain yang disebut-sebut kandidat capres 2024, seperti Anies Baswedan dan Ridwan Kamil.

Bambang Pacul sapaan karib Ketua DPD PDIP Jawa Tengah itu berujar, ketiganya bisa dikenal sejauh ini lantaran jangkauan pemberitaan terhadap ketiga gubernur itu luas.

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

"Elektabilitas yang dicapai oleh Anies, oleh Ridwan Kamil, oleh Ganjar, itu adalah elektabilitas hasil pemberitaan. Itu adalah buah news yang diputar-putar menjadi dimension, news-dimension, diputar-putar dimension, and then reach terjadi kalian baca jangkauan. Makin luas jangkauan makin oke," kata Bambang di Kompleks Parlemen DPR, Selasa (25/5/2021).

Baca Juga: Ganjar-Puan Bersitegang, Sejarah 2014 Jokowi-Mega Terulang

Menurut dia, elektabilitas seseorang termasuk yang saat ini dicapai Ganjar dan dua orang gubernur lainnya adalah potret keadaan sekarang. Elektabilitas mereka nantinya bisa bergerak dan berubah seiring berjalannya waktu.

"Seseorang punya elektabilitas itu tentu karena adanya effort. Effort-nya hari ini ya asal kau kenal, maka kau pilih aku. Kau kenal aku, kau suka sama aku pasti kau pilih aku. Itu ketika belum ada pertempuran," ujarnya.

Lebih dari itu, Pacul merasa elektabilitas mereka hanya sekadar menjadi wacana karena belum tentu menggambarkan kondisi nyata di lapangan. Mengingat elektabilitas mereka hanya baru berdasar dari cakupan pemberitaan media.

Baca Juga: Pengamat Politik: Terlalu Berisiko Jika Ganjar Tinggalkan PDIP

 

Nyapres

"Itulah ketika jangkauan sudah tinggi maka dia dikenal oleh orang banyak, itulah popularity. Kalau kau suka, keluar lah itu yang namanya electability, oke. Itu hanyalah hasil wacana udara," tuturnya.

Bambang Wuryanto menilai tidak ada masalah dari keinginan Ganjar Pranowo untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada pilpres 2024 mendatang. Namun yang parlu diperhatikan, kata dia, ialah apabila keinginan itu sudah menjadi tindakan.

Sebab segala ketentuan mengenai pencalonan presiden pada akhirnya bermuara kepada Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, sebagai pengambil keputusan.

Paguyuban Joglosemar Kirim Makanan ke Ganjar Pranowo

Untuk saat ini, Bambang yang juga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah menegaskan tugas yang diberikan oleh Megawati kepada Ganjar adalah sebagai gubernur Jawa Tengah, bukan pencapresan. "Karena beliau menjadi Gubernur Jateng, tugasnya kan di sana," tutur dia.

Di sisi lain, Bambang mengingatkan Ganjar agar berhati-hati apabila keinginannya nyapres itu sudah berubah menjadi tindakan dan keputusan. Mengingat di internal PDIP ada etika dan aturannya.

"Kunci politisi itu adalah memahami keinginan seseorang. Kalau itu sesuai dengan tata krama, fatsun etika. Tetapi ada wilayah yang kita mesti hati-hati, kalau wilayah pengin jadi calon presiden itu wewenangnya Ibu ketum [Megawati]," kata Bambang.

Kepala BNPB Ganip Warsito: Dulu Membunuh, Sekarang Selamatkan Orang

Bambang mengingatkan Ganjar agar tidak memaksa Megawati untuk merestui keinginannya maju sebagai kandidat capres. "Jangan kemudian minta elektoral tinggi kemudian kau paksa Ketua Umum," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya