SOLOPOS.COM - Bambang Hermanto (JIBI/SOLOPOS/Oriza Vilosa)

Bambang Hermanto (JIBI/SOLOPOS/Oriza Vilosa)

Sekilas, pria berperawakan jangkung itu tampak santai membaur bersama sejumlah warga yang berada di sekitar depan Pasar Sukoharjo. Ya, begitulah aktivitas Bambang Hermanto, 49, pemilik biro iklan koran dan radio di tempat itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bambang kerap dipanggil dengan sapaan “Ngabehi” atau mumpuni segala bidang oleh sejumlah rekannya. “Orang-orang menilai saya dapat diajak bicara ngalor-ngidul dengan tema apa saja,” katanya saat ditemui, Rabu (22/6/2011).

Ekspedisi Mudik 2024

Layak, beberapa bidang kegiatan telah dilakoni ayah dua putra itu. Dia tercatat sebagai Ketua Forum Lintas Aktivis Sukoharjo (Flas); Ketua Omah Tulis, sebuah komunitas sastra Sukoharjo; anggota Dewan Kesehatan Sukoharjo; anggota Kesenian Sukoharjo bidang sastra serta melakoni profesi sebagai penyiar di salah satu radio lokal setempat. “Pernah suatu kali saya dipanggil oleh suruhan Bupati lantaran terlalu keras mengkritik kondisi pemerintahan,” kisahnya tentang salah satu pengalamannya saat mengangkat kondisi warga yang sehari-hari ditemuinya.

Bambang menganggap pertemuannya terhadap sejumlah elemen warga dan organisasi itu merupakan gudang inspirasi. Pehobi cerita itu mengaku tak pernah meninggalkan siaran wayang. Ia setia menjadi pendengar wayang sejak duduk di bangku SD.
Rupanya hobi itu lalu menggugah hatinya untuk rajin menangkap segala sesuatu peristiwa yang ditemuinya sehari-hari. Dia kerap mencurahkan semua itu ke dalam tulisan berupa cerita.

Bukan amatir, Bambang pun membuktikan kemampuannya di bidang itu. Dia pernah menjuarai lomba penulisan cerita film dalam debut Departemen Penerangan RI, 1998. “Pernah juga, saya mendapat juara harapan mendongeng tingkat nasional Departemen P dan K (sekarang Depdiknas-red) pada 2001,” imbuhnya.

Saat ini, Bambang masih aktif menyumbangkan tulisannya ke beberapa media massa, mulai dari Cerpen anak sampai beberapa cerita fiksi. Kegiatan itu sempat mengundang keprihatinan ibunya, lantaran dinilai tak prospektif. Namun, Bambang bertahan menulis sampai kapanpun. Dia sadar, menyumbangkan gagasan lewat sejumlah karya itu berkontribusi untuk kepentingan publik. “Sebuah kepuasan batin jika telah membuktikan diri dan menyumbangkan pikiran dalam media sesuai fungsinya, komunikasi massa,” ungkapnya.

Oriza Vilosa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya