Promosi Komeng The Phenomenon, Diserbu Jutaan Pemilih Anomali
Mengambil tema tentang seorang sahabat yang nakal dan jahil, single teranyar mereka hanya berdurasi kurang dari satu menit. “Jadi si bambang itu deskripsi kami tentang teman yang jahil trus nakal. Pesannya kalau jadi anak jangan suka jahil,” ucap Mega Nanda, sang basis sekaligus vokalis, Sabtu (8/9/2012).
Seperti beberapa album lawas mereka, lagu-lagu di album ke tujuh band yang digawangi Taufik sebagai gitaris-vokalis, Mega Nanda di bagian Bass-Vocal dan Atif sebagai drummer ini banyak bercerita tentang hal-hal yang sederhana. Ide yang didapatkan dari setiap judul lagu pun beragam. Mayoritas berdasarkan pengalaman sehari-hari. “Misal lumba-lumba, saya dapat ide itu pas saya parkir trus motor saya diselipi selebaran berisi promosi pentas lumba-lumba,” tambah Mega Nanda.
Terdapat tujuh track song dalam album ketujuh yang mulai diproduksi awal puasa ini. Penggarapan semua lagu di album ke tujuh ini dilakukan di studio rekaman, Bedroom Record. Berbeda dengan keenam album sebelum ini yang proses produksi dilakukan melalui perekaman di ponsel pribadi.
Hanya sekitar 20 keping CD yang diproduksi untuk para gedang rockers –sebutan fans Fisip Meraung-. Sementara bagi gedang rockers lainnya bisa mendownload semua lagu teranyar Fisip Meraung via internet. Hingga album ketujuh, Taufik, mengaku Fisip Meraung sudah memproduksi sebanyak 44 lagu. Dengan konsep yang hampir sama, tentang hal-hal yang sederhana. “Kami enggak mau menghilangkan identitas Fisip Meraung sebagai band indie dengan durasi lagu yng pendek-pendek itu,” tegasnya.