SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG — Suasana duka terlihat di rumah yang terletak dipinggir Jl. Kaligarang No.21, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, Rabu (24/4/2019) malam.

Beberapa orang wanita tampak duduk bersimpuh di teras rumah. Sementara di ruangan yang lain, belasan pria tampak berdiri menjalankan salat di depan sosok jenazah yang telah dibalut kain berwarna putih. Jenazah itu tak lain merupakan jasad Bambang Saptono, 52, warga Kampung Barusari, Kecamatan Semarang Selatan.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Bambang baru saja menghembuskan nafas terakhirnya, sekitar Rabu petang. Ada dugaan dia meninggal setelah kelelahan seusai bertugas sebagai anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Ia bertugas sebagai anggota KPPS di TPS 12 Barusari saat pemungutan suara Pemilu 2019, Rabu (24/4/2019).

Meninggalnya Bambang ini pun sontak mengagetkan para tetangganya, tak terkecuali rekan sesama petugas KPPS. Salah satu anggota KPPS TPS 12, Galuh Pintoko, mengaku kaget mendengar kabar kematian Bambang.

“Kita tahu kalau dia sakit seusai bertugas jadi anggota KPPS. Tahunya kemarin, rencana malam ini, setelah salat Maghrib mau menjenguk dia di rumah sakit. Eh, malah dengar kabar kalau dia meninggal dunia,” ujar Galuh saat dijumpai Semarangpos.com di rumah duka, Rabu malam.

Galuh menilai Bambang merupakan sosok yang berdedikasi tinggi. Ia selalu menjadi andalan warga sebagai anggota KPPS setiap ada pemilu. Oleh karena dedikasinya itu, Bambang juga dipercaya menjadi ketua rukun tetangga (RT) oleh warga sekitar.

“Sebenarnya ia sudah terlihat sakit saat pemungutan suara. Tapi, enggak ditunjukkan. Ia bahkan menyelesaikan tugasnya hingga akhir. Hingga perhitungan suara untuk 282 DPT [daftar pemilih tetap] selesai,” imbuh Galuh.

Senada diungkapkan Ketua KPPS TPS 12 Barusari, Basuki Suwandani. Basuki menilai Bambang merupakan sosok pekerja keras dan bertanggung jawab.

“Kita itu bertugas hampir 24 jam. Mulai pukul 06.30 WIB dan selesai pukul 05.30 [Kamis, 18 April]. Beliau menjalankan tugas sampai selesai meski kondisinya terlihat tidak sehat,” ujar Basuki.

Basuki mengungkapkan kondisi Bambang yang tidak sehat itu terlihat dari mukanya yang pucat dan matanya yang terlihat kekuningan. Ada dugaan Bambang memiliki riwayat penyakit lever.

Seusai menyelesaikan tugasnya, Bambang tidak langsung menjalani perawatan. Ia bahkan sempat menjalankan profesinya, berjualan makanan di rumahnya. Ia baru dibawa ke rumah sakit setelah kondisinya semakin buruk pada Selasa (23/4/2019). Namun, sehari menjalani perawatan di RSUP dr. Kariadi, nyawa Bambang tidak tertolong dan menghembuskan nafas terakhirnya, Rabu petang.

Dengan meninggalnya Bambang, daftar anggota KPPS yang meninggal di Jateng pun bertambah. Data terakhir yang diperoleh Semarangpos.com dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jateng, Rabu malam, total sudah ada 32 petugas pemilu, baik PPK, PPS, maupun KPPS di Jateng yang meninggal dan 249 orang lainnya mengalami sakit.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya