Solo (Espos)--Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) menuntut pelaksanaan penerimaan siswa baru di Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) digelar secara online.
Kepala Bidang Kurikulum Pendidikan Menengah, Dr Herry Widyastono APU menuntut pelaksanaan PSB di sekolah SBI maupun RSBI digelar secara online, pada tahap awal proses seleksi nilai siswa harus dapat diakses masyarakat luas.
Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini
Dia mengaku telah mendapatkan informasi terkait dengan indikasi penyimpangan pada proses pelaksanaan PSB di sekolah RSBI yang digelar menggunakan sistem seleksi umum.
Menurutnya, faktor eksternal seperti kemampuan ekonomi siswa lebih menjadi pertimbangan dibandingkan kompetensi akademik.
“Saya menuntut adanya pendaftaran secara online di RSBI maupun SBI, dengan demikian nilai akademik siswa yang akan dijadikan pertimbangan sekolah,” papar dia ketika dijumpai Espos pada acara seminar nasional Wajah Kurikulum Pendidikan Indonesia di Student Center Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Kamis (18/2).
Dia mengatakan, komponen pengujian secara khusus dapat dilakukan setelah siswa dinyatakan diterima pada seleksi online, kemudian pihak sekolah dapat melaksanakan pengujian beberapa komponen akademik dan kesanggupan membayar dana pendidikan.
Dia menambahkan dengan diberlakukan kebijakan tersebut proporsi beasiswa 20% dapat dipantau secara transparan.
“Pada saat seleksi awal hanya siswa yang memiliki nilai akademik tertinggi yang akan lulus, baru kemudian porsi beasiswa 20% dari kuota itu diterapkan,” papar dia.
Terkait dengan peningkatan standar RSBI menjadi sekolah berstandar internasional (SBI), dia mengatakan hanya ada satu di Jawa Tengah yang akan mendapatkan predikat SBI yakni SMA Taruna Nusantara.
das
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
