SOLOPOS.COM - Ahmad Nugroho digendong Ibunya, Endah Kusumasari saat Wakil Bupati Gunungkidul menengok di rumahnya di Dusun Sokokerep, Semanu, Selasa (16/6/2015). (Harian Jogja/David Kurniawan)

Balita Hydrocephalus di Gunungkidul mengalami sakit kulit sehigga membutuhkan bantuan

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Kondisi memprihatinkan dialami Ahmad Nugroho, balita asal Dusun Sokokerep, Desa Semanu, Semanu. Sejak lahir, ia divonis menderita Hydrocephalus namun dikarenakan ketiadaan biaya untuk berobat, penyakit tersebut sudah kronis sehingga kepalanya terus membesar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kondisinya sangat memprihatinkan, sekujur tubuh dari bagian leher ke bawah hingga kaki terkulai lemas. Sementara di bagian kepala tumbuh membesar. Saat lahir, lingkar kepala Ahmad baru sekitar 41 centimeter, namun sekarang mencapai hampir satu meter.

Meski lahir dengan kondisi tidak normal, namun kasih sayang Endah Kusumasari tak pernah lekang oleh waktu. Dengan telaten ia merawat dan terus menggendong anak ketiganya itu.

“Saya akan merawat Ahmad hingga kapapun juga. Meski dalam kondisi sakit saya tetap menyayanginya seperti anak saya yang lain,” kata Endah kepada wartawan, di rumahnya, Selasa (16/6/2015).

Namun demikian, Endah tidak bisa menemani Ahmad sepanjang hari. Dia harus membanting  tulang sebagai kepala rumah tangga, karena sejak mengandung anak ketiganya tersebut ia sudah ditinggalkan pergi dan diceraikan oleh suaminya.

“Kalau saya pergi, anak-anak saya titipkan ke ibu saya. Jadi kalau saya bekerja maka Ahmad yang merawat neneknya,” kata perempuan yang bekerja di salah satu rumah makan di Bantul itu.

Sebenarnya, penyakit yang diderita Ahmad bisa disembuhkan, asal mendapatkan perawatan sejak dini. Namun hal tersebut tak bisa dipenuhi karena keterbatasan ekonomi.

Beberapa tahun lalu, Ahmad sempat mendapatkan perawatan untuk penyembuhan. Hanya saja, kondisi tersebut sudah terlambat. Sebab, saat diperiksa penyakitnya sudah kronis, dan tak bisa dioperasi atau disembuhkan.

“Waktu itu di usia sebelas bulan, tapi kata dokter sudah tak bisa disembuhkan. Sejak itu, Ahmad hanya menjalani rawat jalan saja,” tutur Endah.

Untuk perawatan sendiri, Endah pun hanya bisa bergantung dari uluran tangan. Padahal setiap minggunya, Ahmad butuh pemeriksaan ke rumah sakit atau puskesmas.

“Sangat jarang, kalau ada yang membantu akan saya bawa ke rumah sakit. Tapi kalau tidak, ya hanya dirawat di rumah saja,” ungkapnya.

Penyakit yang diderita Ahmad tak hanya pembesaran di kepala, sebab di bagian wajah juga terkena penyakit kulit. Nanah pun sering keluar dari luka-luka di bagian pipi. Malahan beberapa waktu lalu, di luka tersebut juga sempat keluar belatung.

“Untuk saat ini pemeriksaan hanya dilakukan untuk merawat luka di bagian wajah. Sementara untuk penyakit Hydrocephalus sudah tak bisa disembuhkan lagi,” tuturnya.

Wakil Bupati Immawan Wahyudi mengatakan, akan berusaha semaksimal mungkin memberikan bantuan untuk perawatan Ahmad Nugroho. Hal ini juga berlaku kepada seluruh masyarakat di Gunungkidul, terutama yang memiliki keterbatasan ekonomi.

“Kami akan berusaha semaksimal mungkin, dan jangan sampai ada alasan keterbatasan anggaran. Jika memang tidak ada, harus dicarikan,” kata Immawan, usai mengunjungi Ahmad di rumahnya di Dusun Sokokerep, Semanu, Selasa (16/6/2015).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya