SOLOPOS.COM - Korban Dina Oktavia saat akan dimakamkan, Senin (8/4/2013). (Moh Khodiq Duhri/JIBI/SOLOPOS)

Korban Dina Oktavia saat akan dimakamkan, Senin (8/4/2013). (Moh Khodiq Duhri/JIBI/SOLOPOS)

KLATEN — Dina Oktavia, balita berusia dua tahun asal Dusun Gatak, Desa Kujon, Kecamatan Ceper, Klaten, yang hilang sejak Kamis (4/4/2013) lalu akhirnya berhasil ditemukan, Senin (8/4/2013).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Balita itu ditemukan sudah membusuk di antara tumpukan sampah pada parit yang berjarak sekitar satu kilometer dari rumahnya.
Tubuh balita itu kali pertama diketahui oleh sejumlah petani yang sedang menanam padi area persawahan di Dusun Jebugan, Desa Kujon, sekitar pukul 11.00 WIB.

“Saat itu para petani sudah mencium bau busuk, tetapi mengira bau itu berasal dari binatang yang mati. Setelah dicek, ternyata sumber bau itu berasal dari jasad bocah itu,” terang Suparno, 50, warga yang mengevakuasi jasad bocah malang itu saat ditemui wartawan di rumah duka.

Jasad Dina ditemukan dalam kondisi tertelungkup di antara tumpukan sampah di parit. Dari permukaan, tubuhnya memang tidak kelihatan. Namun, tangan bocah malang keluar di sela-sela tumpukan sampah. “Kebetulan saya yang meraih tubuhnya lalu membopongnya ke rumah orangtuanya,” ujar warga Dusun Karangasem, Desa Kajen, yang bersebelahan dengan Desa Kujon ini.

Hal senada juga dikemukakan Haryono, 45, warga lainnya. Menurutnya, cukup banyak sampah yang menumpuk di parit tersebut. Mulai dari sampah plastik hingga potongan pelepah pisang memenuhi permukaan parit. Dia menduga banyaknya sampah yang menumpuk tersebut membuat proses pencarian korban yang dilakukan selama berhari-hari tidak membuahkan hasil.

“Saat ditemukan, tubuhnya sudah menggelembung. Perutnya sudah membesar dan mengeluarkan bau tak sedap,” paparnya.

Berita penemuan jasad balita tersebut sudah menyebar ke telinga warga sekitar. Mereka berbondong-bondong datang ke rumah duka untuk melihat tubuh korban secara langsung. Ibu korban, Winarsih, 40, tampak shock setelah mengetahui anak bungsunya ditemukan tewas. Sejumlah aparat polisi yang tiba di lokasi segera mengindentifikasi jasad korban dan mewawancarai sejumlah saksi. Jasad korban selanjutnya dikebumikan di permakaman umum desa setempat.

Pencarian korban sebelumnya sudah dilakukan Tim Search And Rescue (SAR) Klaten dan Solo dengan menyisir parit dan saluran irigasi sejauh sekitar 10 kilometer. Pencarian korban selama tiga hari sejak Kamis petang terpaksa dihentikan pada Minggu (7/4/2013) karena tidak membuahkan hasil.

“Setelah kami telusuri, kami tidak menemukan tanda-tanda adanya korban hanyut. Makin ke bawah, aliran makin sempit jadi kami memutuskan untuk menghentikan pencarian,” ujar Koordinator Bidang Operasional SAR Klaten, Irwan Santoso.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya