SOLOPOS.COM - Sukarelawan Tekad Grogol, Sukoharjo melakukan penyemprotan pengasapan atau fogging di wilayah RT 004/RW 011 Sanggrahan, Kecamatan Grogol pada Minggu (31/1/2021) pagi. (Istimewa/Sukarelawan Tekad Grogol)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Satu lingkungan rukun tetangga (RT) 004 RW 011 Desa Sanggrahan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo difogging pada Minggu (31/1/2021). Hal ini setelah seorang anak balita di lingkungan Sanggrahan, Grogol, Sukoharjo, itu terkena demam berdarah dengue alias DBD.

Anak balita ini mengalami demam tinggi dan dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif. Warga setempat yang juga anggota sukarelawan Kemanusiaan Anak Muda (Tekat) Grogol, Sriyanto mengatakan fogging atau pengasapan mulai dilakukan sejak Minggu pagi. Pengasapan tersebut dilakukan ke seluruh rumah di lingkungan satu RT.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Ada satu balita yang dirawat di rumah sakit dan diketahui kena DBD. Karena itu difogging sesuai permintaan warga," kata dia kepada Solopos.com, Minggu.

Baca juga: 1 Nakes Sukoharjo Positif Covid-19, Padahal Sudah Divaksin

Fogging dilakukan untuk membasmi nyamuk aedes aegypti penyebab DBD. Selain melakukan fogging, warga juga menggerakkan pemantauan jentik nyamuk. Kegiatan ini semakin intensif dilakukan guna mengantisipasi munculnya penyakit DBD dan Chikungunya. Gerakan pemantauan jentik nyamuk dilakukan dengan mengecek setiap tempat penampungan air seperti bak mandi.

"Kami tidak ingin ada warga terkena kasus DBD atau Chikungunya. Karena itu warga aktif memantau jentik nyamuk minimal dua hari sekali di rumah masing-masing," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo Yunia Wahdiyati mewaspadai penyakit DBD saat musim hujan ditengah pandemi virus corona yang masih terjadi sampai sekarang. Menurut Yunia, kondisi musim penghujan rentan muncul sejumlah penyakit yang rawan diderita masyarakat. Penyakit tersebut muncul karena berbagai faktor seperti virus, penurunan daya tahan tubuh atau media perantara hewan.

"Musim hujan seperti sekarang kami mewaspadai penyakit DBD. Bukan itu saja tapi penyakit lain seperti diare, tipes dan leptospirosis," kata Yunia.

Baca juga: Bayaran Kakek Sugiono Main Film Porno

Berbahaya

Dikatakan Yunia, penyakit tersebut bisa sangat berbahaya bagi penderita hingga menyebabkan kematian apabila tidak segera tertolong atau ditangani medis. DKK Sukoharjo meminta kepada semua petugas baik di rumah sakit maupun puskesmas untuk bersiap. Sebab dikhawatirkan terjadi lonjakan penderita dalam jumlah banyak saat musim hujan seperti sekarang.

Di awal tahun ini, DKK Sukoharjo memperbanyak kegiatan pemantauan ke lokasi. Dimana petugas diterjunkan untuk melihat kondisi warga dan lingkungan sekitar. Salah satu sasarannya yakni memantau jentik nyamuk di masing-masing rumah dan sekolah.

Gerakan sadar lingkungan dengan terus menjaga pola hidup bersih dan sehat selalu digelorakan DKK Sukoharjo. Petugas juga melibatkan pengurus RT/RW, PKK dan kader di masing-masing desa dan kelurahan untuk membantu melakukan pemantauan.

Baca juga: 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya