SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KARANGANYAR – Vicky Setyaputra, bocah usia empat tahun yang menderita hernia, akhirnya menjalani operasi berkat uluran tangan dari para donatur.

Selama ini, anak ketiga dari pasangan Heni-Suyanto itu tidak pernah mendapatkan penanganan medis. Setelah dikorankan, donatur yang ingin membantunya untuk berobat pun mengalir.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Rabu (18/1/2012) siang sekitar pukul 12.00 WIB, Espos berkunjung ke RS Jati Husada Karanganyar, di mana Vicky menjalani operasi hernia. Ia duduk di tempat tidur sambil bermain mobil-mobilan dan helikopter mainan. Bocah berambut cepak itu mengenakan celaja jins dan baju motif kotak. Selang infus masih tertancap di tangan kirinya.

Vicky hanya diam kala orang yang datang untuk menjenguk, menyapanya. Siang itu ia ditemani ibu, nenek, kerabat dan adiknya yang masih berusia dua tahun. “Vicky anaknya memang pendiam, tapi dia aktif bergerak. Saya takutnya kalau terlalu aktif bergerak, nanti jahitannya sobek,” ujar Heni sambil menggendong anak bungsunya, Bambang Randika, saat ditemui di ruang A4, RS Jati Husada Karanganyar.

Ekspedisi Mudik 2024

Dua hari yang lalu, Heni kedatangan tamu tak dikenal. Seperti biasa, waktu itu ia sedang memburuh cuci pakaian di rumah tetangganya. Tamu tersebut hanya bertemu dengan Vicky. Lalu tamu itu menyuruh Vicky untuk menjemput ibunya pulang. “Mak, ada wartawan datang lagi ke rumah,” kata Heni menirukan kata-kata Vicky kala itu.

Heni pun pulang ke rumahnya di Desa Jati RT 002/RW 014, Kecamatan Jaten, Karanganyar, dan menemui tiga orang tamunya. Salah satu tamu wanita, bermaksud menolong Vicky dan sanggup membiayai semua pelaksanaan operasi tersebut hingga tuntas. Heni kaget sekaligus senang, sebab ada orang yang masih peduli pada orang miskin seperti dia. “Saya tidak tahu namanya siapa, malu menanyakan namanya,” ujar Heni.

Usut punya usut, ternyata donatur yang membantu Vicky adalah salah satu warga Kelurahan Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, bernama Ny Sandy. Saat dihubungi Espos, Rabu petang, dia sedang berada di Bali.

Awalnya, Ny Sandy terketuk hati untuk membantu, saat membaca berita di SOLOPOS yang memuat tentang Vicky yang menderita hernia. “Selasa siang saya sedang makan siang di Manahan bersama saudara dan suami saya. Saya kebetulan membaca koran dan melihat ada berita itu. Saya sobek artikel itu dan saya bawa. Saat itu juga saya langsung mencari alamat tempat tinggal Vicky. Saya kasihan pada Vicky, apalagi ibunya hanya buruh tukang cuci yang berupah Rp10.000 per hari,” ujar Sandy di ujung telepon.

Atas persetujuan Heni, saat itu juga dia membawa Vicky ke RS Jati Husada. Sekitar pukul 16.00 WIB, dia masuk RS. Pukul 20.00 WIB, Vicky menjalani operasi. Waktu itu, imbuh Ny Sandy, dia kebetulan sedang pulang kampung. Dia tidak bisa berlama-lama di Solo karena masih mengurusi bisnisnya di Bali, lalu kembali ke rumahnya di Melbourne, Australia. Kebetulan dia memiliki perusahaan perhiasan di Negeri Kanguru itu. Dia pun meminta kakaknya, Catur Handoyo, untuk mengurus segala biaya yang dibutuhkan Vicky.

Kendati jarak memisahkan, Ny Sandy masih tetap memantau perkembangan Vicky dengan menghubungi Heni via ponsel salah satu perawat RS. “Setelah operasi saya ingin mengetahui perkembangannya. Katanya dia krasan di RS karena makanannya enak,” kata Sandy.

Berbagi Tanggung Biaya
Akhirnya Vicky pun keluar dari RS sekitar pukul 15.00 WIB setelah semua biaya dibayar. Total biaya operasi dan sebagainya lebih kurang Rp4,5 juta. Namun pihak RS Jati Husada memotong biaya operasi hanya menjadi Rp2,8 juta. Saat melunasi sisa pembayaran itu, datang orang tidak dikenal, yang juga ingin melunasi pembayarannya. Dia mengaku hanya sebagai suruhan bosnya yang tinggal di Jogja. “Akhirnya kami sepakat untuk membayar separuh, masing-masing Rp1,4 juta,” ujar Ny Sandy.

Rupanya upaya Ny Sandy tidak berhenti di situ saja. Dia juga berniat menyekolahkan keempat anak Heni, hingga jenjang SMA. Minimal jika sudah lulus SMA, kata dia, sudah bisa bekerja. “Anaknya harus berpendidikan. Saya tidak mau anaknya seperti Ibu Heni, menjadi tukang cuci. Tapi saya salut dengan Bu Heni karena dia mengasuh anaknya dengan uang halal dan tidak meminta-minta,” katanya.

Ny Sandy pun menyuruh Heni untuk selalu menjaga Vicky usai operasi. Dia memberikan Rp500.000 agar Heni untuk sementara tidak bekerja dan berkonsentrasi menjaga anak ketiganya. “Adik saya senangnya luar biasa. Saking senangnya dia memborong semua koran itu,” kata Catur, kakak Ny Sandy.

JIBI/SOLOPOS/Farid Syafrodhi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya