SOLOPOS.COM - Sebuah baliho yang kerangka besinya hampir roboh di perempatan Kartonyono depan Plaza Ngawi. (Facebook-Rama Hexa Radjasa)

Baliho rusak Ngawi berada di perempatan Kartonyono dinilai membahayakan warga.

Madiunpos.com, NGAWIMember Grup Facebook Ngawi Bergerak Rama Hexa Radjasa mengunggah informasi mengenai kondisi rangka besi baliho yang ada di perempatan Kartonyono depan Plaza Ngawi yang hampir roboh. Hal itu dikhawatirkan bisa menimpa warga yang lewat di wilayah itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Rama Hexa Radjasa juga mengunggah foto kondisi rangka besi baliho yang hampir roboh. Dalam foto tersebut juga terlihat seng untuk memasang materi baliho juga hampir roboh.

Dia berharap Pemkab Ngawi segera mengambil tindakan untuk memperbaiki baliho itu supaya tidak membahayakan warga.

“Bahaya banget, klo baliho ini menimpa warga yg lewat bisa meninggal, apa harus meninggal, apa harus menunggu korban dulu baru ada tindakan ? Lokasi prapatan kartonyono depan plaza ngawi,” tulis dia yang dikutip Madiunpos.com, Minggu (20/3/2016).

Dia menyampaikan jalan tempat baliho tersebut merupakan jalur ramai yang banyak dilewati pejalan kaki, pengendara sepeda motor, hingga pengendara mobil. Dia menyebut ada potongan besi yang sudah jatuh, beruntung tidak ada warga yang menjadi korban.

“Masalahnya situ jalanan ramai, banyak pejalan kaki, sepeda motor dan mobil lwat jalur lambat. Itu yg kecil sudah ambruk dulu untung ga ada orang, kalo ada orang kena potongan besi seperti itu wassalam,” tambah Rama Hexa Radjasa.

Unggahan tersebut pun ditanggapi sejumlah netizen, sebagian netizen mengkritisi kinerja pemerintah yang abai melihat kondisi tersebut. Mereka berharap Pemkab segera bertindak sebelum ada korban ketika besi baliho tersebut jatuh.

Pengguna akun Facebook Kent Arock mengatakan ketika pemerintah sudah tahu kondisi tersebut dan tidak segera melakukan tindakan, itu berarti pemerintah telah lalai. Padahal, kondisi baliho tersebut sangat membahayakan keselamatan banyak orang. Namun, pemerintah justru tidak peduli.

Pengguna akun Facebook Irul Ayahe Farel menyindiri pemerintah. Dia mengatakan biasanya menunggu ambruk baru setelah itu pemerintah akan bertindak.

Nunggu ambruk diterak angin gede baru bertindak biasane ngono,” tulisnya dalam kolom komentar.

Pantauan Madiunpos.com, Minggu pukul 18.40 WIB, unggahan tersebut disukai 22 pengguna Facebook dan mendapat 31 komentar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya