SOLOPOS.COM - Salah satu baliho Airlangga Hartarto di Surabaya, Selasa (3/8/2021). (detik)

Solopos.com, SURABAYA—Tak hanya baliho Puan Maharani dan Muhaimin Iskandar, baliho Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto juga tampak terpasang di sejumlah sudut di Kota Surabaya.

Baliho tersebut salah satunya terpasang di kawasan Kertajaya. Dalam baliho itu terpampang wajah Airlangga Hartarto. Baliho itu berisi pesan Kerja untuk Indonesia. Airlangga Hartarto 2024.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua DPD Golkar Jatim Sarmuji mengakui pemasangan baliho bertujuan untuk mengenalkan Airlangga ke masyarakat.

Namun, tidak semata-mata untuk kepentingan politik. “Karena Ketua Umum harus dikenalkan juga ke masyarakat,” ujar Sarmuji kepada detikcom, Selasa (3/8/2021).

Bukan Sosialisasi Capres

Sarmuji membantah baliho Airlangga Hartarto di Jatim khususnya di Surabaya bertujuan untuk sosialisasi Capres 2024.

Ia menyebut pesan yang disampaikan adalah mengawal periodisasi kepemimpinan pemerintah saat ini hingga tahun 2024, bukan ajakan yang bersifat politik.

“Kami tidak digerakkan oleh instruksi. Kami digerakkan oleh kesadaran. Lagian format billboard-nya secara implisit adalah ajakan untuk bekerja mengawal periodisasi kepemimpinan hingga 2024. Saya berfikir ini ajakan normatif bukan ajakan yang bersifat politik,” terang Sarmuji.

Anggota DPR ini mengatakan pemasangan baliho dilakukan oleh pengurus DPD baik di tingkat kabupaten/kota atau provinsi.

Baca Juga: Seolah Kejar Puan, Baliho Cak Imin Mulai Bertebaran 

“Sebagian (dipasang) oleh DPD karena Ketua Umum harus dikenalkan juga ke masyarakat. Tapi tidak menutup kemungkinan ada dari mereka (masyarakat) yang memang suka dengan Ketua Umum,” tandas Sarmuji.

Baliho Muhaimin Iskandar juga mulai banyak terpasang di sejumlah tempat di Jawa Timur. Terang-terangan,  pemasangan baliho Muhaimin Iskandar itu bertujuan untuk Pilpres 2024.

Baliho itu salah satunya terpajang di kawasan Gunungsari, Surabaya. Baliho memuat gambar Muhaimin Iskandar menunggangi vespa dan berisi pesan Semut Ijo. Goes To 2024 Muhaimin Iskandar (Gus Ami).

Sosialisasi 2024

Ada juga baliho Muhaimin Iskandar di Buduran, Sidoarjo, yang bergambar foto dirinya dengan pesan Padamu Negeri Kami Berbakti. Gus Muhaimin 2024.

Bendahara DPW PKB Jatim Fauzan Fuadi mengatakan baliho Muhaimin Iskandar yang ada di Jatim merupakan bentuk sosialisasi menuju 2024.

“Kita sosialisasi saja, road to 2024, intinya Gus AMI (Abdul Muhaimin Iskandar) for 2024,” ujar Fauzan kepada detikcom, Selasa (3/8/2021).

Fauzan menjelaskan baliho Cak Imin (sapaan akrab Muhaimin Iskandar) banyak dipasang di Jatim. Di antaranya di kawasan Surabaya Raya (Kota Surabaya, Sidoarjo, Gresik).

Fauzan menyebut pihak yang memasang baliho adalah para sukarelawan.

Baca Juga: Cak Imin Minta Rencana PPN Bahan Pokok Ditinjau Ulang 

“Itu bukan dari DPW, tapi dari relawan-relawan (yang memasang). Bahkan ada yang dari pengusaha reklame, kita dikasih. Kalau kita DPW dan DPC pas Idul Adha saja,” ungkapnya.

Ketua Fraksi PKB Jatim ini menambahkan baliho merupakan bentuk sosialisasi, dan tidak ada pihak yang melarang.

“Yang pasti intinya road to 2024, kan sosialisasi gak ada yang ngelarang. Pemanasan untuk 2024,” pungkas Fuzan.

Muhaimin Iskandar kerap mengaku sebagai ‘anak’ Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Salah satunya ia sampaikan saat Muktamar PKB pada 2019 silam.

“Terima kasih Bu Megawati Soekarnoputri berkenan hadir. Bu Mega ini ibu saya, saya tetap anak ibu sampai kapan pun,” kata Cak Imin saat memberi sambutan di Muktamar PKB, di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Selasa (20/8/2019).

Salah Paham

Menurut Cak Imin, Megawati kadang salah paham. Dia lalu bercerita saat ditegur Mega gegara baliho.



“Kadang-kadang Ibu ini salah paham. Saya pasang baliho di mana-mana, Ibu tegur, ‘apa toh‘,” kata Cak Imin.

“Biar terkenal,” imbuh dia.

Cak Imin berjanji akan tetap berjuang bersama Megawati. Dia menyebut PKB dan PDIP sejak dulu rekan seperjuangan.

“Yang penting, Bu, kami tetap jadi bagian dari perjuangan Ibu karena dulu PDIP dan PKB ibarat saudara seiring. Gus Dur dan Bu Mega menjadi satu perjuangan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya