SOLOPOS.COM - Gedung Kesenian Balekambang (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)

Solopos.com, SOLO — Taman Balekambang Solo bakal direvitalisasi mulai Agustus 2022 sampai 2024. Lalu bagaimana dengan nasib Ketoprak Balekambang dan Sendratari Ramayana yang rutin digelar untuk para pengunjung?

Kepala UPT Kawasan Wisata Taman Balekambang, Sumeh, menjelaskan Ketoprak Balekambang masih bisa pentas sampai tahun ini sebelum gedung pertunjukan dirobohkan pada tahun depan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Tahun depan kami mencarikan tempat bagaimana caranya Pemkot bisa membuat mereka bisa tetap main dan berkiprah. Kami harus bisa mencari tempat yang bisa main termasuk [Sendratari] Ramayana,” katanya saat ditemui Solopos.com di kantornya, Senin (25/7/2022).

Sumeh menjelaskan mencari lokasi yang relevan untuk dua agenda tersebut selama Balekambang direvitalisasi merupakan PR Pemkot Solo. Termasuk mencarikan kantor sementara bagi UPT Kawasan Wisata yang gedungnya jadi satu dengan gedung pertunjukan yang bakal dirobohkan.

Menurut dia, ada sekitar 82 seniman Ketoprak Balekambang yang aktif. Ketoprak Balekampang pentas setiap Sabtu malam secara luring dan daring. Ada sekitar 100 sampai 150 penonton yang datang setiap akhir pekan.

Baca Juga: Taman Balekambang Solo Dianggap Sakral, Pengunjung Pernah Kesurupan

Pemindahan Kantor UPT

Sementara itu, lanjutnya, Sendratari Ramayana pentas setiap bulan dan ada upaya Pemkot Solo mementaskan lima kali Sendratari Ramayana, masing-masing satu pentas di kecamatan Kota Solo tahun ini. Sendratari Ramayana sejauh ini sudah tampil di Pura Mangkunegaran, Banjarsari, dan Taman Sunan Jaga Kali, Jebres, dua bulan terakhir.

Sumeh menjelaskan kantor UPT Kawasan Wisata membutuhkan ruang yang luas untuk menyimpan peralatan dan perlengkapan kantor selama revitalisasi Balekambang. Salah satu gedung yang memungkinkan merupakan Grha Wisata Niaga.

Sekretaris Ketoprak Balekambang Tatag Prihantoro mengatakan para anggota berharap seniman bisa tampil di tempat sementara yang disediakan selama proses revitalisasi. Gedung pertunjukan Taman Balekambang Solo pernah direvitalisasi pada 2007-2009 dan selama itu seniman tak bisa pentas.

Baca Juga: Intip Desain Baru Taman Balekambang Solo, Ada Jalur Pedestrian Layang

“Jadi harapan kami selama pembangunan masih bisa main. Bisa di Graha Wisata Niaga atau menjadi satu dengan Sriwedari yang penting bisa menapung 80 orang,” jelasnya.

Kondisi Gedung Pertunjukan

Dia menjelaskan kondisi gedung pertunjukan saat ini sound system-nya serta ruang sirkulasi masuk-keluar pemain kurang memadai. Selain itu, kondisi tangga kerap dikeluhkan penonton lansia karena sulit diakses. Padahal, mayoritas penonton Ketoprak Balekambang merupakan warga lansia.

Tatag tidak mempermasalahkan kapasitas ruang pada gedung baru lebih kecil dibanding gedung lama karena dengan kapasitas 300 orang tergolong banyak bagi Ketoprak Balekambang. Jumlah penontonya di kisaran 100 sampai 150 orang pada akhir pekan.

Baca Juga: Balekambang Jadi Taman Termewah di Asia Tenggara? Gibran: Leh Uga Kak

“Desember 2019 sampai Februari 2020 jumlah penonton lebih banyak cuma sekarang kadang malam Minggu banyak event di kota. Adanya sejumlah event pada malam Minggu sedikit mempengaruhi jumlah penonton,” ujarnya.

Seperti diberitakan, Taman Balekambang akan dirombak total mulai Agustus mendatang dengan dana dari pemerintah pusat senilai Rp198 miliar. Proyek dikerjakan dengan skema multiyears atau tahun jamak.

Revitalisasi ini digadang-gadang akan membuat Balekambang yang merupakan peninggalan KGPAA Mangkunagoro VII itu sebagai salah satu taman termewah di Asia Tenggara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya