SOLOPOS.COM - Balapan liar Semarang di Jalur Lingkar Ambarawa (JLA). (Facebook.com-Jaloe Adji)

Balap liar di Jalur Lingkar Ambarawa (JLA) Kabupaten Semarang dikeluhkan netizen member Grup Facebook Ambarawa.

Semarangpos.com, AMBARAWA – Momentum menunggu waktu berbuka puasa acap kali dimanfaatkan anak muda di berbagai daerah untuk menggelar kegiatan membuang waktu. Namun, tak jarang kegiatan itu bersifat negatif atau merugikan warga lain, seperti yang terjadi di Ambarawa.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Di Ambarawa sekumpulan pemuda menggelar aksi balap liar atau trek-trekan menjelang waktu berbuka puasa di Jalur Lingkar Ambarawa (JLA), Kabupaten Semarang. Memprihatinkannya, trek-trekan yang digelar menjelang waktu berbuka puasa itu bukan hanya membahayakan keselamatan pelakunya, melainkan juga meneror warga lainnya.

Tak urung, aksi para pemuda pembalap jalanan yang akrab disebut Nom-noman Ramadhan Club ini pun mengundang cibiran dari warga masyarakat lain, seperti tertuang di Grup Facebook Ambarawa. Para netizen member grup Facebook itu bahkan bukan hanya mencibir aksi balap liar di JLA Kabupaten Semarang itu, ada pula member yang menyumpah agar pelaku tertabrak truk yang tengah melintas hingga tewas.

Kekesalan netizen member Grup Facebook Ambarawa itu kali pertama tertuang seusai membaca posting pengguna akun Facebook Jaloe Adji. Dalam postingannya, pengguna akun Jaloe Adji bukan hanya menuliskan kalimat yang menyerukan kewaspadaan bagi warga yang akan melintas di JLA saat sore hari, tetapi juga memposting beberapa foto balap liar.

“Setelah pukul 16.00 WIB, disarankan untuk para ibu apalagi yang sedang memboncengkan buah hati tidak melewati TKP seperti di foto [JLA]. Baru saja ibu-ibu membonceng anaknya [naik vario biru ndog bebek] hampir geblak karena aksi ‘nom-noman Ramadhan Club’ [balapan liar],” tulis pengguna akun Facebook Jaloe Adji, Rabu (22/6/2016).

Posting Jaloe Adji itu spontan mendapat tanggapan bernada kekesalan dari member Grup Facebook Ambarawa. Seperti yang dituliskan oleh akun milik Damianus Septian Teguh Pradan. “Bocah” do petingsing ora mikir og bensin jek njaluk wong tuo’e we gaya’e kyo ngno tibo pling yo gembeng ngno yo wong tuo’e seng susah .. bocah” iso’e mung nyusah’e wong tuo yo ngno kwi… [anak-anak pada belagu enggak punya pikiran, bensin saja masih minta orang tua gayanya seperti itu, jatuh paling juga nangis, lalu orang tuanya yang susah. Anak-anak bisanya hanya menyusahkan orang tua],” sambut pengguna akun Facebook Damianus Septian Teguh Pradan.

Nembe wae ‘sang jongki’ mtr brodolan vega r lawas hampir nyrempet truck galon, tak enteni kok yo ‘hampir’ tok wkwk,” [Baru saja si pembalap motor protolan Vega R lama hampir menyerempet truk galon. Tak tunggu kok hanya hampir saja],” sambung Jaloe Adji.

“Bikin resah pengguna jalan, komandan,” keluh pengguna akun Facebook Satrio Asr, seolah berdialog dengan aparat.

nk kro” d’ke’i plajaran breng” pye warga pun jga berhak bertindak dripda nyusah’e wong akeh… [Nanti perlu dikasih pelajaran sama-sama bagaimana? Warga pun juga berhak bertindak daripada menyusahkan orang banyak],” respons pengguna akun Facebook Damianus Septian Teguh Pradana seolah jengah dengan tiadanya tindak tegas aparat dalam kasus tersebut.

“Kalo sekalian minta tolong bapak2 polsek untuk penertiban kusus e ben ra do balapan liar ng jalan raya gmna lur,” tulis pengguna akun Rahmad Bayu Anggoro yang tampak masih bersabar diri dengan kelambatan aparat kepolisian merespons teror trek-trekan Ambarawa menjelang waktu berbuka puasa itu.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya