SOLOPOS.COM - Ilustrasi balapan liar sepeda motor (JIBI/Solopos/Dok)

Balapan liar Kabupaten Semarang acap kali terjadi di beberapa jalur jalan yang merupakan akses utama warga di  Ungaran, Kabupaten Semarang.

Semarangpos.com, UNGARAN – Aksi balapan liar yang dilakukan sekumpulan pemuda di Ungaran acap kali meresahkan warga Kabupaten Semarang. Sulit bagi polisi setempat untuk mencegah aksi trek-trekan itu karena sering kali berpindah-pindah lokasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Keberadaan adu kebut sepeda motor di Ungaran diakui warga cukup meresahkan mereka. Beberapa warga meminta polisi bertindak tegas dengan membubarkan aksi kebut-kebutan itu dan menangkap para pelaku balapan liar di Kabupaten Semarang itu.

Seperti yang diungkapkan seorang warga Genuk,Ungaran, Aji Prasetyo, 30. Aji mengungkapkan aksi balapan liar di Kabupaten Semarang semula kerap dilakukan di jalur exit tol Ungaran, di Kalirejo. Namun, semenjak jalur exit tol Ungaran diberi pita kejut oleh polisi, aksi kebut-kebutan itu pun berpindah ke Jl. Diponegoro, Ungaran.

Jalur Jl. Diponegoro, Ungaran yang digunakan arena balapan liar Kabupaten Semarang itu adalah jalur utama kendaraan dari arah Bawen-Semarang, kelasnya jalur jalan nasional. “Biasanya pada Jumat malam dan Sabtu malam, mereka berkumpul di sepanjang Jl. Diponegoro. Setelah itu, mereka menggelar kebut-kebutan,” ujar Aji saat dijumpai Semarangpos.com, Sabtu (11/6/2016).

Menurut Aji, aksi balapan liar di Kabupaten Semarang itu terasa semakin semarak pada bulan puasa Ramadan seperti saat ini. Biasanya aksi trek-trekan itu dimulai di sekitar Perempatan Undaris hingga depan RSUD Ungaran.

Biasanya aksi balap liar itu dimulai sejak pukul 21.00 WIB hingga menjelang waktu makan sahur atau sekitar pukul 03.00 WIB. Para pelaku kebut-kebutan itu tak jarang juga menyalakan petasan yang mengganggu ketenangan warga di samping menggelar adu cepat laju sepeda motor mereka.

Senada dengan Aji, keluhan juga disampaikan Prabowo, 35, warga Gowongan, Ungaran. Ia mengaku dengan adanya trek-trekan liar itu, warga menjadi tidak nyaman.

“Aktivitas para pemuda yang di Jl. Diponegoro itu tidak membuat nyaman warga. Selain kebut-kebutan, mereka biasanya nongkrong lebih dulu di trotoar Jl Diponegoro. Keberadan mereka sangat mengganggu istirahat warga, apalagi kalau motornya pas dihidupkan, suara knalpot dan mercon [petasan] membuat bising,” tutur Prabowo.

Dibubarkan
Prabowo berharap aparat keamanan, dalam hal ini polisi, segera bertindak. Polisi diharapkan bisa membubarkan aksi balapan liar yang kini tengah semarak di Kabupaten Semarang itu karena mengganggu aktivitas pengguna jalan lainnya.

“Saya heran, aksi semacam itu kok enggak dibubarkan oleh polisi. Padahal mengganggu lalu lintas,” keluh Prabowo.

Terpisah, Kapolres Semarang, AKBP V. Thirdy Hadmiarso, mengaku sudah berupaya membubarkan balapan liar di Kabupaten Semarang itu. Pihaknya bahkan sudah mengirimkan petugas untuk melakukan patroli pada Sabtu malam. “Tapi saat petugas ke sana dari jam 21.30-02.00 tidak ditemukan aktivitas balap liar. Mungkin bisa jadi mereka kucing-kucingan dengan petugas,” ujar Thirdy.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya