SOLOPOS.COM - Penonton melihat perlombaan balap lari liar yang digelar di Wonogiri, tepatnya di Jl. Jendral Sudriman, depan Pasar Kota Wonogiri beberapa waktu lalu. (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI -- Fenomena balap lari liar juga terjadi di Wonogiri. Menariknya, kegiatan ini dimulai pada tenga malam atau bahkan dini hari yakni dimulai sekitar pukul 00.30 WIB.

Kegiatan balap lari liar ini memang sedang tren di masyarakat. Sebelumnya, aksi seperti ini terjadi di Kota Solo dan viral di media sosial. Di Wonogiri sendiri, balap lari liar digelar di depan Pasar Kota Wonogiri, tepatnya di Jl. Jendral Sudriman dan sudah dimulai pada pekan lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu koordinator balap lari di Wonogiri, Boncel (nama samaran), mengatakan pemberitahuan balap lari disosialisakan melalui aplikasi instagram dengan akun @infobalaplariwng dan @speedrunwng. Akun tersebut juga dijadikan sebagai ajang dalam mencari lawan lari atau mengumpulkan peserta.

Menag Fachrul Razi Positif Covid-19, Kini Jalani Isolasi

Cara mendaftar, menurut dia, peserta membuat Instagram story di akun masing-masing dan menandai dua akun instagram tersebut. Para calon peserta akan didata, berdasarkan standar yang telah dibuat admin.

"Balap lari ini kan sudah jadi tren ya, mulai dari Jakarta, Bandung, Solo dan akhirnya kami mencoba di Wonogiri," kata dia saat dihubungi Solopos.com, Senin (21/9/2020).

Dalam satu waktu bisa melaksanakan delapan kali pertandingan. Sehingga ada sekitar 16 peserta. Jika sepi, hanya bisa menyelenggarakan sebanyak empat atau lima kali pertandingan. Jadi pesertanya hanya sekitar delapan atau sepuluh orang.

Boncel mengatakan, warga cukup antusias dengan kegiatan itu. "Mungkin ada ya warga yang dari daerah, namun mayoritas warga perkotaan, baik penonton maupun pesertanya," ungkap dia.

Berat Badan

Kelas perlombaan dibedakan berdasarkan berat badan setiap lima kilogram. Jadi ada kelas dengan berat 50-55 kilogram, 56-60 kilogram dan seterusnya. Secara umum ketentuan lombanya seperti lari pada umumnya, namun untuk perlombaan ini peserta harus melepas kaki atau nyeker.

Dalam satu pertandingan, lanjut dia, biasanya berlangsung satu jam 30 menit. "Kami adakan malam hari untuk menghindari keramaian arus lalu lintas. Kalau jam 01.00 WIB kan sudah sangat sepi jalan itu," ujar dia.

Objek Wisata Air Klaten Belum Diizinkan Beroperasi! Ini Alasannya

Menurut Boncel, dalam perlombaan itu tidak ada hadiah yang diberikan kepada pemenang. "Gak ada hadiahnya. Ini kan cuma buat bersenang-senang sembari berolahraga agar tetap sehat," kata dia.

Setiap kali perlombaan, menurut dia, pihaknya selalu memperingatkan peserta dan penonton agar menerapkan protokol kesehatan, terutama pemakaian masker.

"Selama acara belum pernah dibubarkan. Hanya saja saat itu disuruh segera pulang karena sudah menjelang pagi. Kegiatan balap lari ini tidak diselenggarakan setiap hari. Dan sejauh ini setahu saya tidak ada taruhan di dalamnya," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya