SOLOPOS.COM - Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah (BBPJT) berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Wonosobo membuat rencana aksi kegiatan pelestarian bahasa Jawa dalam pembelajaran di sekolah, Selasa (13/4/2021). (Balai Bahasa Jateng)

Solopos.com, SOLO -- Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah (BBPJT) berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Wonosobo membuat rencana aksi kegiatan pelestarian bahasa Jawa dalam pembelajaran di sekolah. Tim Balai Bahasa diterima langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Wonosobo,  One Andang Wardoyo. Dalam pertemuan itu dibicarakan pentingnya pelindungan bahasa dan sastra daerah, terutama bahasa Jawa.

“Pemkab Wonosobo menyambut baik rencana aksi yang akan dilakukan oleh Balai Bahasa di Wonosobo,” kata One di Wonosobo,  Selasa  (13/4/2021).

Promosi Tenang, Asisten Virtual BRI Sabrina Siap Temani Kamu Penuhi Kebutuhan Lebaran

Baca Juga: Kuliner Botok Bukur – Sega Plontang Khas Sangiran Sragen, Gurih Nyoi!

Ekspedisi Mudik 2024

Andang menyatakan Pemkab Wonosobo sedang mengupayakan pembuatan peraturan daerah (perda) tentang penyelenggaraan pendidikan yang salah satu pasalnya menyatakan mengenai pembinaan bahasa dan sastra. Salah satu klausulnya menyebutkan adanya pengajaran bahasa daerah asli dan bahasa daerah lain yang paling banyak penuturnya di wilayah tersebut. “Pihak Disdikpora Kabupaten Wonosobo akan membantu pelaksanaan rencana aksi,” tambahnya.

Hadir dalam pertemuan itu, antara lain, Asisten Perekonomian dan Pembangunan merangkap Plt. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo, Sumaedi; Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Wonosobo, M. Kristijadi; Kabid Pengembang Kurikulum dan Pengendalian Mutu Disdikpora, Slamet Faizi, dan Kabid Kebudayaan Disparbud, Khristina Dewi; serta tim dari Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah.

Baca Juga: 20 Perusahaan Di Boyolali Mulai Rekrut Karyawan Lagi, Ini Daftarnya

Perlindungan Bahasa dan Sastra Daerah

Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Ganjar Harimansyah, menyatakan Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah (BBPJT) bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah berencana melakukan revisi dan pengembangan kurikulum bahasa Jawa di sekolah dasar hingga menengah. Rencana tersebut akan melibatkan berbagai pihak, yakni perguruan tinggi/akademisi, pemerhati/budayawan, dan pemerintah daerah.

“Semua kegitan itu dilakukan dalam rangka pelindungan bahasa dan sastra daerah, terutama Bahasa Jawa. Adapun rencana aksi kegiatan pelestarian bahasa Jawa akan melibatkan sebelas kabupaten/kota di Jawa Tengah,” jelas Ganjar Harimansyah.

Ganjar menyebutkan, rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan aksi penguatan bahasa Jawa dalam kurikulum di sekolah, antara lain, berupa lokakarya penulisan aksara Jawa untuk guru serta lomba menulis macapat dan geguritan Jawa antar sekolah dan antarkabupaten/kota. “Nantinya akan ada pelatihan untuk guru master [ToT] dan para pengawas [SD dan SMP], pembelajaran sejawat dari guru master ke guru yang lain, serta pengajarannya di kelas. Kami berharap akan mendapat dukungan dari berbagai pihak,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya