SOLOPOS.COM - Acara Pelatihan Penulisan Puisi dan Feature yang digelar Balai Bahasa Jateng di Aula Cipto Mangunkusumo, pekan lalu. (Solopos.com-Balai Bahasa Jateng)

Solopos.com, UNGARANBalai Bahasa Provinis Jawa Tengah (Jateng) terus berupaya membangkitkan literasi generasi muda. Upaya ini salah satunya ditunjukkan dengan menyelenggarakan dua kelas Bengkel Literasi bagi Generasi Muda di Aula Cipto Mangunkusumo, Selasa-Kamis (22-24/11/2022).

Dua kelas pelatihan penulisan itu adalah pelatihan penulisan puisi dan pelatihan penulisan feature, atau karya jurnalistik dengan gaya bahasa sastra, bertutur, atau bercerita.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sekitar 120 peserta hadir di dua kelas yang digelar secara daring dan luring itu. Peserta Bengkel Literasi itu terdiri dari mahasiswa, pelajar, guru, dan praktisi.

Peserta mahasiswa berasal dari Universitas Negeri Semarang (Unnes), Universitas Diponegoro (Undip), Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), Universitas Stikubank (Unisbank), dan Universitas Ngudi Waluyo (UNW). Adapun peserta pelajar berasal dari SMK Negeri 1 Bawen dan SMA Negeri 2 Ungaran bersama guru-guru mereka.

Kelas Bengkel Literasi bagi Generasi Muda itu diampu oleh narasumber Beno Siang Pamungkas dan Shintya untuk kelas Penulisan Puisi serta Achiar M. Permana dan Agus Sudono untuk kelas Penulisan Feature.

Baca juga: Pengumuman! Balai Bahasa Jateng Pindah Kantor ke Ungaran

Kepala Balai Bahasa Provinsi Jateng, Ganjar Harimansyah, mengatakan bahwa kata menjadi modal seorang penulis dalam menghasilkan sebuah karya tulis. Seorang penulis haruslah bisa mengolah kata untuk dapat menggiring pembaca supaya tertarik dengan karya tulis yang dibuatnya.

“Kemampuan olah kata merupakan sebuah modal utama bagi seorang penulis dalam membuat karya, baik berupa puisi maupun feature,” kata Ganjar Harimansyah saat membuka Bengkel Literasi bagi Generasi Muda: Penulisan Puisi dan Penulisan Feature.

Ganjar berharap setelah mengikuti kegiatan itu, para peserta bisa membuat karya dengan baik sesuai dengan minatnya, baik puisi maupun feature. “Karya peserta yang dihasilkan oleh kedua bengkel itu akan dibukukan dalam bentuk buku digital,” ungkapnya.

Baca juga: Masifkan Literasi Keuangan, OJK akan Libatkan Kepala Desa Jadi Agen Literasi

Sementara itu, Achiar M. Permana menyatakan bahwa ide dalam menulis feature bisa berasal dari sisi lain dari peristiwa besar, penting, maupun sisi humanis dari peristiwa.

”Tulisan feature memberikan penekanan pada fakta-fakta yang dianggap mampu menggugah emosi, menghibur, memunculkan empati, dan keharuan. Sebuah feature juga harus mengandung segi human interest atau human touch, menyentuh rasa manusiawi,” jelas Achiar.

Dalam menulis puisi, Beno Siang Pamungkas menyampaikan bahwa datangnya ide dapat terperinci dari tiga sumber, yakni pengalaman, pengamatan atau observasi, serta studi pustaka. ”Tulislah hal-hal yang kamu sukai dan kamu ketahui,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya