SOLOPOS.COM - Los tempat Ginem, 50, warga Lemah Bedah, Kacangan, Sumberlawang, menjadi lokasi aksi pembakaran yang dilakukan Joko Winarno, 50, di Pasar Sumberlawang, Minggu (11/5/2014). Dari aksi tersebut, Ginem berhasil diselamatkan dengan luka bakar hampir di seluruh tubuhnya. (Taufik Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN — Aksi pembakaran Ginem, 50, bakul sayur Pasar Sumberlawang, Sragen, Minggu (11/5/2014) pagi, oleh Joko Winarno, 50, mantan suaminya sendiri, terbilang sadis. Tubuh Ginem yang penuh kobaran api berguling-guling di depan kiosnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, aksi pembakaran terjadi sekitar pukul 06.00 WIB di los milik Ginem yang berasal dari Lemah Bedah, Lemah Bedah, Kacangan, Sumberlawang. Saat kejadian, Ginem sedang duduk lokasi berjualannya dan membungkus sayuran sementara Joko berada di warung yang berdampingan dengan los milik Ginem.

Promosi Wealth Management BRI Prioritas Raih Penghargaan Asia Trailblazer Awards 2024

“Bapak [Joko Winarno] itu duduk di warung yang berada di samping kiri ibu [Ginem]. Kemudian ibu dilempar cairan terus korek api dan terbakar,” ungkap salah satu petugas pasar, Senen Priyono, 40, saat ditemui wartawan di sekitar lokasi kejadian.

Tak pelak, Ginem langsung melompat dari tempat duduknya dan berguling-guling di depan los. Melihat kejadian itu, orang-orang yang berada di sekitar tempat kejadian langsung berdatangan dan berusaha memadamkan api.

Sementara itu, lanjut dia, para pedagang serta petugas pasar berusaha mengejar pelaku pembakaran. Namun, mereka dikejutkan dengan kondisi Joko yang sudah kejang-kejang tak jauh dari lokasi berjualan Ginem. Diduga, seusai membakar Ginem, Joko minum obat pembasmi serangga.

Keduanya lantas dilarikan ke Puskesmas Sumberlawang yang kemudian dirujuk ke RSUD Gemolong. “Saat mau saya kejar, dia [Joko] sudah kejang-kejang dan dimulutnya keluar busa,” urai dia.

Beruntung dari kejadian itu nyawa Ginem dan Joko berhasil diselamatkan. Keduanya menjalani perawatan secara intensif di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Gemolong. Salah satu anak Ginem, Nunung Mariyati, mengaku tak tahu menahu penyebab aksi pembakaran tersebut. Namun, beberapa hari sebelum kejadian, Ginem yang didatangi langsung oleh Joko diancaman bakal dibunuh lantaran berniat menikah lagi.

“Tidak tahu penyebabnya apa. Kemarin-kemarin memang ada ancaman kalau ibu mau dibunuh sama dia. Sepertinya tidak rela kalau ibu mau nikah lagi. Ibu dan dia itu sudah cerai sejak 2007,” tutur dia.

Kapolres Sragen, AKBP Dhani Hernando, melalui Kapolsek Sumberlawang, AKP Sudirja, menuturkan berdasarkan keterangan yang dihimpun sebelum kejadian diduga pelaku dan korban tak terlibat pembicaraan. “Saat kejadian korban lagi membungkus sayuran, tidak tahu kalau diserang. Dia langsung disiram bensin dan dibakar. Pelaku kemudian minum susu yang sudah dicampur dengan obat pembasmi hama,” terang dia.

Diduga, aksi pembakaran tersebut sudah dipersiapkan sebelumnya. “Pelaku saat ini sudah ditangani di IGD RSUD Gemolong. Dia bisa dijerat Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan. Kami masih menyelidiki kasus ini,” tegas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya