SOLOPOS.COM - Spanduk pencegahan persebaran Covid-19 terpasang di Pasar Tiga Lantai Klaten, Kamis (28/5/2020). (Solopos/Taufiq SIdik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Disdagkop dan UKM) Klaten menyiapkan aplikasi untuk jualan komoditas pasar tradisional secara online. Pembuatan aplikasi itu dilakukan untuk mengurangi kepadatan pembeli di pasar di tengah pandemi Covid-19.

Aplikasi jualan online itu dibuat Disdagkop dan UKM Klaten bekerja sama dengan salah satu bank milik pemerintah. Sebelumnya sudah dilakukan pendataan kepada pedagang di 40 pasar tradisional.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami bekerja sama dengan BRI membuat sistem pembelian secara online. Dari BRI sudah melakukan pendataan kepada para pedagang. Pendataan itu untuk pedagang di dalam pasar baik kios maupun los. Ada sekitar 10.000 pedagang,” kata Kepala Disdagkop dan UKM Klaten, Bambang Sigit Sinugroho, saat ditemui wartawan di Pendopo Pemkab Klaten, Kamis (28/5/2020).

4 Fakta Unik Iman Brotoseno Dirut Baru TVRI, Pernah Kerja di Majalah Playboy

Aplikasi jualan online itu memuat nama pedagang di Klaten dan jenis barang dagangan. Mulai dari sembako, sayuran, daging, bumbu dapur, ikan asin, dan komoditas lainnya yang dijual pedagang pasar tradisional.

Selain itu, aplikasi juga memuat harga hingga nomor telepon yang bisa dihubungi konsumen. Pembayaran bisa dilakukan secara tunai maupun non-tunai.

“Untuk pengantaran barang nanti tergantung dari pedagangnya. Bisa mengajak saudaranya yang menganggur diajak kerja sama dalam pengantaran barang. Pembayaran juga bisa tunai maupun nontunai. Kalau tunai nanti bisa dilakukan ketika barang sudah diantar [sampai rumah] atau bisa dilakukan secara nontunai,” urai dia.

Aplikasi jualan online itu sudah mulai digarap BRI dan segera disosialisasikan kepada pedagang di Klaten. Bambang Sigit memastikan pedagang bisa memanfaatkan aplikasi itu secara gratis alias tidak ada biaya yang dibebankan setiap transaksi.

Josss! 19 Tahun Menanti, Desa Bandung Raih Juara I Lomba Desa Terintegrasi Sragen 2020

Bambang menuturkan aplikasi itu disiapkan untuk mencegah kerumunan orang di pasar tradisional. Selain itu, pembuatan aplikasi bertujuan agar barang dagangan para pedagang pasar tetap laku di tengah pandemi Covid-19.

Protokol Kesehatan

Disinggung penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di pasar tradisional, Bambang mengatakan selama ini sudah dilakukan. Hal itu seperti penyediaan bilik sterilisasi, tempat cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Serta sosialisasi agar pedagang dan pembeli selalu mengenakan masker serta menjaga jarak.

Namun, Bambang mengakui masih ada yang tidak mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19 terutama dari sisi pembeli.

DKK Karanganyar Tak Terbitkan Surat Sehat: Perantau Silakan Rapid Test Mandiri

“Kalau soal jarak antar-pedagang kan tidak masalah karena sudah terbatasi barang dagangan. Tetapi yang sering berkerumun itu dari pembelinya termasuk ada yang masih tidak mengenakan masker. Teman-teman [petugas pasar] sudah kami minta agar juweh [tidak bosan-bosan mengingatkan]. Jika diperlukan, kalau tidak mengenakan masker tolong ditolak saja,” jelas dia.

Plt Kepala Satpol PP Klaten, Rabiman, mengatakan saban hari ada petugas yang mengelilingi pusat keramaian untuk mengingatkan warga mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19 termasuk pasar tradisional. Setiap patroli tersebut petugas Satpol PP membagikan 50-100 masker. Soal kepatuhan di pasar tradisional, Rabiman mengatakan pedagang relatif sudah mematuhi penggunaan masker.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya