SOLOPOS.COM - Kondisi los pedagang daging ayam, sapi, dan ikan air tawar yang sepi di Pasar Ir Soekarno Sukoharjo, Selasa (22/2/2022). (Solopos-R Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO Para pedagang daging ayam, sapi, dan ikan air tawar diminta berjualan di los di dalam Pasar Ir Soekarno mulai Rabu (23/2/2022). Sementara pedagang oprokan yang berjualan di sisi selatan pasar dipindah ke sekitar Terminal Angkot.

Hal itu terungkap saat Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Sukoharjo melakukan sosialisasi pembinaan pedagang los daging ayam, sapi, dan ikan air tawar di Pasar Ir Soekarno, Selasa (22/2/2022). Selama ini, seratusan los pedagang di pasar tersebut kosong selama bertahun-tahun. Para pedagang memilih memindahkan lapak ke luar area pasar demi menggaet pembeli.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM  Sukoharjo, Iwan Setiyono, mengatakan para pedagang daging ayam, sapi dan ikan air tawar diminta untuk kembali berjualan di dalam pasar. Hal ini dilakukan sebagai upaya meramaikan Pasar Ir Soekarno terutama los pedagang daging.

Baca juga: 50 Persen Pedagang Pasar Ir Soekarno Sukoharjo Pilih Tak Jualan, Ini Alasannya

“Kami telah menyosialisasikan kepada para pedagang. Mereka dikumpulkan untuk menyamakan persepsi demi menggeliatkan pasar tradisional. Para pedagang harus berjualan di dalam pasar mulai 23 Februari,” kata dia, saat ditemui Solopos.com, Selasa.

Iwan tak memungkiri masyarakat lebih memilih berbelanja kebutuhan pokok di luar pasar. Para pedagang oprokan menggelar dagangan di sepanjang trotoar di luar pasar. Hal ini diikuti para pedagang di dalam pasar. Mereka akhirnya juga berjualan di luar pasar agar mendapat keuntungan lebih besar.

Permasalahannya, akses jalan menuju los daging ayam, daging sapi dan ikan air tawar tertutup tembok. Hal ini membuat pengunjung enggan melirik dan berbelanja di los daging. “Pemerintah telah membuat akses jalan untuk pembeli dan pedagang. Harapan kami, masyarakat membeli kebutuhan pokok di dalam area pasar bukan di luar pasar,” ujar dia.

Baca juga: Hearing Soal Holywings Solo Baru, DPRD Minta Pemkab Sukoharjo Tegas

Sementara pedagang oprokan juga ditata dengan memindahkan di satu lokasi khusus, yakni sekitar Terminal Angkot. Selama ini, puluhan hingga ratusan pedagang oprokan berjualan di trotoar toko dan rumah penduduk di sisi selatan Pasar Ir Soekarno. Kondisi ini membuat jalan semakin semrawut, kotor dan terkesan kumuh.

Penertiban Pedagang

Berdasarkan data Disdagkop dan UKM Sukoharjo, jumlah kios dan los di Pasar Ir. Soekarno masing-masing 636 kios dan 387 los. “Kami telah berkoordinasi dengan Satpol PP Sukoharjo. Mereka bakal melakukan penertiban pedagang yang masih ngeyel. Kami sudah memberikan sarana dan prasarana berupa akses jalan dan penambahan lampu agar lebih terang,” papar dia.

Seorang pedagang Pasar Ir Soekarno, Isna, mengatakan pemerintah harus benar-benar konsisten saat meminta pedagang untuk berjualan di dalam area pasar. Hal ini juga berlaku bagi pedagang oprokan dari luar Sukoharjo yang kerap berjualan di trotoar pada pagi hari.

“Misalnya ada pedagang baru yang berjualan di luar pasar juga harus ditertibkan. Masyarakat tetap memilih berbelanja kebutuhan pokok di luar pasar. Ini problem di Pasar Ir Soekarno yang hingga sekarang belum tuntas,” kata dia.

Baca juga: Demo Buruh di Kantor Bupati Sukoharjo Tuntut Pembatalan Aturan JHT

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya