SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Mataram-
-Usai baku tembak antara warga sipil dengan aparat gabungan TNI dan polisi di perbatasan dua desa di Bima, NTB, aparat Brimob Polda NTB menyisir Desa Ngali dan Renda. Aparat menyita 10 senjata api (Senpi) rakitan. Namun dua pucuk senjata semi otomatis yang ada pada warga belum berhasil ditemukan.

“Penyisiran masih terus berlangsung. Sementara kami baru menyita sepuluh senjata api rakitan dari warga,” terang Kapolda NTB Brigjen Polisi Surya Iskandar di Mataram, Kamis (19/11).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Polisi yakin, dua senata api semi otomatis yang digunakan warga memberondong aparat TNI dan Polisi yang berpatroli adalah milik warga di dua desa berseteru itu.

“Sekarang di sini bukan lagi konflik. Tapi sudah seperti arena peperangan. Polisi akan bertindak tegas. Masalahnya warga sudah mulai menyerang aparat yang berseragam dan tengah menjalankan tugas,” tandas Kapolda.

Sementara hingga siang tadi, belum ada satu pun warga yang ditahan aparat kepolisian. Kapolda mengaku, ada satu warga Desa Ngali bernama Irfan yang ditangkap. Namun Irfan ditahan terkait kasus pembunuhan, bukan karena persoalan konflik berdarah antar dua desa.

Sejak tadi pagi, jalan raya yang melalui Desa Ngali yang sebelumnya diblokir warga menggunakan batu dan material lain, sudah mulai dibuka. Menyusul aksi baku tembak, Polisi kini kata Surya sudah mulai menguasai keadaan di dua desa berseteru itu.

dtc/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya