SOLOPOS.COM - Teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) kembali melakukan penyerangan anggota Pos Koramil Persiapan Distrik Suru-Suru Kabupaten Yahukimo, Papua, Jumat (3/12/2021). Dalam peristiwa ini, dua prajurit TNI yang bertugas tertembak, salah satunya gugur. (Istimewa/Okezone)

Solopos.com, INTAN JAYA — Seorang anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua, Marten Belau tewas dalam kontak tembak dengan Satgas Nemangkawi di Kampung Pisiga, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Senin (6/12/2021).

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal mengatakan baku tembak terjadi sekitar pukul 14.15 WIT. KKB yang tewas merupakan anak buah dari Undius.

Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink

Kombes Ahmad Kamal saat dihubungi di Jayapura, Senin, mengatakan dari laporan yang diterima saat ini kondisi di wilayah itu relatif aman.

Anggota TNI-Polri melakukan patroli dan penjagaan di tempat-tempat rawan tindak pidana untuk mempersempit ruang gerak para pelaku melakukan aksinya.

Pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga kamtibmas di Kabupaten Intan Jaya agar tetap aman dan kondusif.

“Sementara terhadap kelompok-kelompok yang belum sepaham agar segera menyerahkan diri, karena aparat keamanan akan terus melakukan tindakan tegas dan terukur terhadap para pelaku,” tegas Kombes Ahmad Kamal seperti dikutip Antara.

Bakar Sekolah

Sebelumnya, ulah kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua makin menggila. Gedung SMAN 1 Oksibil, Distrik Serambakom, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, ludes jadi arang, Minggu (5/12/2021) pagi, diduga dibakar KKB pimpinan Lamek Taplo.

Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito menyatakan ada video yang beredar di media sosial yang menyatakan pelaku pembakaran adalah anggota KKB.

“Dalam video itu dinyatakan mereka bertanggung jawab atas pembakaran gedung SMAN1 Oksibil dan mengancam akan terus melakukan aksinya,” kata Cahyo kepada Antara, Minggu.

Baca Juga: Korban KKB, Persiapan Syukuran yang Berubah Jadi Kabar Duka 

Ketika dihubungi dari Jayapura, Cahyo menyatakan saat pasukan gabungan mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan penyelidikan, mereka menemukan jeriken ukuran lima literan berisi bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite yang diduga untuk membakar bangunan lainnya.

Bangunan di SMAN yang dibakar yakni dua gedung yang terdiri atas tiga kelas beserta ruang guru dan kantor. Sekolah tersebut memiliki 11 unit bangunan yang seluruhnya terbuat dari kayu.

Dari hasil pengecekan TKP itu, diduga bangunan yang terbakar itu sengaja dibakar untuk memancing aparat keamanan, karena di sekitar lokasi terdapat jejak-jejak kaki.

“Kami menduga para pelaku sengaja memancing dan bila aparat keamanan langsung merespons, maka mereka akan menembaki dari ketinggian,” kata AKBP Cahyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya