SOLOPOS.COM - Rhoma Irama (Youtube)

Solopos.com, JAKARTA – Raja Dangdut Rhoma Irama menanggapi rencana Bupati Bogor, Ade Yasin Munawaroh memidanakannya gara-gara persoalan konser di hajatan. Seperti diketahui, Ade Yasin menuntut Rhoma Irama bertanggung jawab lantaran tampil di panggung hajatan saat pembatasan fisik akibat pandemi Covid-19.

Petugas Satpam Asal Tulung Klaten Positif Covid-19, 11 Warga Jalani Rapid Test

Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade

Pedangdut Rhoma Irama menanggapi kabar dirinya akan dipidanakan oleh Bupati Bogor, Ade Yasin Munawaroh, berkaitan dengan kegiatan manggungnya di Bogor, Jawa Barat. Menurutnya, tak adil jika hanya dirinya saja yang diproses secara hukum.

“Ini saya rasa enggak adil,” kata Rhoma seperti dikutip dari akun Instagramnya, Selasa (30/6/2020).

“Saya harap bupati bercanda sebab kalau memang serius, yang bertanggungjawab adalah yang mengadakan pagelaran, yang mengadakan acara itu,” sambungnya.

Berseberangan Dengan Rudy, Legislator DPRD Solo Justru Dukung Pilkada Digelar Tahun Ini

Rhoma menjelaskan bahwa mulanya, ia hanya diminta hadir sebagai undangan di acara khitanan di sana. Menurutnya, undangan lainnya pun harus diproses secara hukum jika kenyataannya seperti itu.

“Saya undangan. Kalau saya sebagai undangan harus bertanggungjawab, berarti seluruh undangan yang hadir disitu harus diproses secara hukum juga,” jelas Rhoma.

Konser Rhoma Irama Tak Bersama Soneta

Pelantun Ani itu menepis bahwa dirinya menggelar konser di sana bersama Soneta. Dia mengaku hanya memberi tausiyah singkat serta menyanyikan beberapa lagu sesuai permintaan undangan lain.

Langgar Perwali Penanganan Covid-19 Solo, 28 Orang Kena Sanksi

“Di panggung ketika saya memberikan tausiyah singkat pasti saya didaulat nyanyi. Ya saya menyanyilah satu dua lagu, itu sesuatu yang normal, wajar,” ungkapnya.

Rhoma Irama menjadi sorotan usai manggung di acara khitanan yang diselenggarakan di Bogor, Jawa Barat. Aksi Rhoma membuat Bupati Bogor, Ade Yasin geram karena sebelumnya sudah menerbitkan larangan tampil berkaitan dengan pandemi Covid-19.

Ade menjelaskan, larangan aktivitas yang menimbulkan kerumunan telah di atur dalam Peraturan Bupati Bogor No.35 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar secara Proporsional sebagai Persiapan Pelaksanaan Adaptasi Kebiasaan Baru untuk Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Kabupaten Bogor.

Bikin Kerumunan, Laga Amal di Jaten Karanganyar Dikhawatirkan Jadi Klaster Baru Penularan Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya