SOLOPOS.COM - ABY (jaket biru) dan HJT (jaket merah-hitam) siap maju sebagai cabup dan cawabup di Pilkada 2020. ABY dan HJT siap mendobrak politik dinasti di Klaten. Foto diambil, Senin (11/5/2020). (Solopos.com-Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN – Bakal calon wakil bupati (Cawabup), Harjanto alias HJT menanggapi santai ancaman pemecatan dari keanggotaan ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Klaten. HJT yang menerima akan mendampingi Arif Budiyono (ABY) di Pilkada 2020 mengaku sudah memahami konsekuensi terburuk selaku anggota PDIP Klaten.

Hal itu ditegaskan HJT saat ditemui Solopos.com, di Karanganom, Kecamatan Klaten Utara, Kamis (14/5/2020). Meski nasibnya di ujung tanduk karena terancam dipecat, HJT mengaku akan tetap memiliki darah “banteng” hingga akhir hayatnya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Saya sudah tahu risiko tersebut [akan dipecat dari keanggotaan PDIP Klaten]. Tapi saat ini saya belum mendaftarkan diri selaku cawabup. Pemecatan itu baru dapat dilakukan saat saya sudah benar-benar mendaftarkan diri selaku cawabup di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Klaten [mendampingi ABY]. Jadi, saya santai saja," katanya.

HJT menolak disebut dirinya disebut sebagai salah seorang anggota PDIP yang sakit hati pascaturunnya rekomendasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP. Sebagaimana diketahui, DPP PDIP telah memberikan rekomendasi ke pasangan Sri Mulyani-Aris Prabowo pada Pilkada 2020.

Hikmah Ramadan: Nuzulul Qur’an

"Saya itu tidak sakit hati atau membawa perasaan (Baper). Perlu diketahui, setelah rekomendasi DPP PDIP turun, saya itu hanya istirahat di rumah. Tenguk-tenguk di rumah. Tahu-tahu, ada tawaran dari tokoh agama (toga), tokoh masyarakat (tomas), dan ulama yang meminta saya mendampingi ABY. Di sini saya melihat ada kepentingan yang jauh lebih besar dibandingkan membahas rencana pemecatan itu," katanya.

HJT mengatakan sudah puluhan tahun mengabdikan diri di PDIP Klaten. Hal itu dirintis dari menjadi pengurus di tingkat ranting, kecamatan, hingga kabupaten. Saat ini, HJT memperoleh amanah menjadi kepala desa (kades) di Karanganom, Kecamatan Klaten Utara.

Pecat Kader Membelot

"Saya lahir dan sampai mati pun akan tetap menjadi merah [sebagai anggota PDIP]. Saya tak akan mungkin lari ke partai lain. Selama menjalin koordinasi untuk mendampingi ABY beberapa waktu lalu itu, saya memang tak berkoordinasi dengan ketua DPC PDIP Klaten. Hingga sekarang ini [kemarin], saya belum resmi mendaftar. Wong belum mendaftar, mosok akan dipecat," katanya.

Wabah Virus Corona Bikin Mobil Datsun Disuntik Mati

Ketua DPC PDIP, Sri Mulyani, dengan tegas akan memecat setiap kader atau pun anggota PDIP Klaten yang membelot dari instruksi partai. Hal itu termasuk ke barisan sakit hati, seperti HJT yang akan berpaling dari instruksi partai.

"Kami akan pecat HJT. Yang bersangkutan masih ber-Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP Klaten. Siapa saja yang tidak menyukseskan rekomendasi partai, konsekuensinya harus siap dipecat," katanya.

Pilkada 2020 di Klaten kemungkinan besar akan diikuti tiga pasang cabup-cawabup. Masing-masing pasangan itu, Sri Mulyani-Aris Prabowo (diusung PDIP dengan 19 kursi di DPRD Klaten) dan ABY-HJT yang diusung PAN-PKB-PPP-Partai Nasdem dengan 11 kursi di DPRD Klaten. Di samping itu, terdapat cabup One Krisnata yang diusung Partai Golkar-Partai Demokrat-Partai Gerindra-PKS yang memiliki 20 kursi di DPRD Klaten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya