SOLOPOS.COM - Bupati Boyolali M Said Hidayat (tengah), Wakil Bupati Boyolali Wahyu Irawan (kiri), dan Sekda Boyolali Masruri meninjau eks Pasar Cepogo, Rabu (17/3/2021). (Solopos/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, BOYOLALI -- Sebagian lahan eks Pasar Cepogo di Kecamatan Cepogo, Boyolali, akan digunakan untuk perluasan Pasar Sayur Cepogo. Proyek perluasan itu akan dilakukan pada 2021 ini dengan anggaran sekitar Rp1 miliar.

Rencananya, perluasan itu akan menggunakan lahan seluas sekitar 1.100 meter persegi di sisi utara. Bangunan utama yang didirikan berupa satu deret los berikut lahan parkir.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bupati Boyolali M Said Hidayat mengatakan perluasan pasar itu untuk menampung pedagang yang saat ini memenuhi Pasar Sayur dan lokasinya bersebelahan dengan eks Pasar Cepogo. “Rencanannya sebagian lahan bekas Pasar Cepogo ini akan dipakai untuk perluasan Pasar Sayur,” ujarnya saat ditemui wartawan di sela-sela mengunjungi lokasi tersebut, Rabu (17/3/2021).

Baca Juga: Ngeri! Banjir Bandang 16 Maret 1966 Nyaris Tenggelamkan Seluruh Wilayah Solo

Dalam kunjungan itu, Bupati didampingi Wakil Bupati Wahyu Irawan, Sekretaris Daerah (Sekda) Masruri, Asisten Sekda Widodo Munir dan beberapa pejabat Pemkab Boyolali. Sisa lahan rencananya sebagai ruang terbuka hijau dan pembangunannya pada tahun anggaran 2022.

Kabid Infrastruktur Pembinaan dan Penataan Pedagang pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Boyolali, Aris Sulistyanto, mengatakan dalam proyek itu juga sekaligus memperluas jalan yang membelah dua pasar tersebut.

Sedangkan pertokoan yang berada sisi utara jalan tidak akan direlokasi. “Jadi nanti Pasar Sayur akan tetap dipisahkan jalan,” ujarnya.

Baca Juga: Akhir Maret, Ratusan Warga Kawasan Eks HP 16 Solo Terima Uang Ganti Sewa Rumah

Jumlah Pedagang

Ia menjelaskan, pada pasar perluasan Pasar Sayur Boyolali nanti juga tidak ada penambahan jumlah pedagang. “Nanti tidak ada pedagang baru, tapi pedagang lama ada yang dipindah,” imbuhnya.

Menurutnya, perluasan Pasar Sayur ini dinilai mendesak karena sering terjadi keruwetan. Penyebabnya adalah banyaknya kendaraan yang bongkar-muat di area pasar.

“Saat para pedagang datang bersamaan, antrean kendaraan memanjang sampai puluhan meter di luar pasar sedangkan kawasan itu juga cukup ramai,” ujarnya.

Baca Juga: Anggota DPR Asal Jateng Ini Sebut Vaksinasi Covid-19 Anak Sekolah Tengah Disiapkan

Selain tidak ada area parkir yang memadai di kawasan itu, aktivitas bongkar-muat komoditas Pasar Sayur Boyolali juga biasanya dilakukan langsung antara dua kendaraan sehingga menyebabkan arus lalu lintas tersendat. “Kami harapkan perluasan ini akan mengurangi masalah ini,” ujarnya.

Sementara itu, berdasar pantauan Solopos.com, saat ini bangunan-bangunan di eks lahan Pasar Cepogo itu sudah dirobohkan. Sebuah backhoe dan beberapa pekerja meratakan lahan tersebut.

Sebagai informasi, Pasar Cepogo terbakar pada 17 September 2020. Pedagang direlokasi ke pasar baru yang sudah dibangun sebelumnya yang berjarak sekitar 1 kilometer dari pasar lama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya