SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (kemeja hitam) bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri Gibran) mengecek infrastruktur pendukung layanan kereta rel listrik di Stasiun Palur, Karanganyar, Kamis (25/5/2022). (Istimewa/Pemkot Solo)

Solopos.com, SOLO — Impian masyarakat Palur, Karanganyar, dan sekitar untuk bisa menikmati layanan transportasi nyaman, cepat, dan hemat berupa KRL dari Solo Balapan-Palur segera terwujud.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menargetkan operasi kereta rel listrik (KRL) Solo Balapan-Palur awal Juli 2022. Proses elektrifikasi jalur untuk KRL itu saat ini sudah mencapai 84,33%.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kelaikan jalur itu pun sudah beberapa kali diuji coba, termasuk oleh Menhub Budi Karya Sumadi dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Kamis (26/5/2022). Proyek dengan nilai investasi mencapai Rp348,5 miliar diharapkan memberikan sejumlah manfaat.

Selain mempersingkat waktu, KRL Solo Balapan-Palur juga akan mengoptimalkan layanan KRL Solo-Jogja, dan menjadikan kawasan Palur sebagai kawasan berorientasi transit. “Pekerjaaan sudah relatif selesai. Insyaallah Juli mulai [operasi],” kata Budi.

Dilihat dari sejarahnya, jalur KA Solo Balapan-Palur sebenarnya sudah lama ada dan menjadi bagian dari jalur Solo Balapan-Kertosono. Laman Wikipedia yang mengutip buku Spoorwegen op Java tahun 1873, menjelaskan sejarah jalur tersebut.

Baca Juga: Cepat Banget! Segini Waktu Tempuh Solo Balapan-Palur Naik KRL

Awalnya, Pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan konsesi izin pembangunan jalur Surabaya–Solo dan Madiun–Ponorogo pada 1873. Hal ini tak lepas dari Kota Madiun yang dikuasai Hindia Belanda pada 1830-an atau setelah perang Diponegoro.

Madiun menjadi wilayah berstatus karesidenan dan menjadi tempat tinggal orang-orang Belanda dan Eropa lainnya. Terutama yang bekerja di bidang perkebunan dan perindustrian.

Wilayah sekitar Madiun dikembangkan berbagai perkebunan dan pabrik, antara lain perkebunan tebu dengan pabrik gula, perkebunan teh, kopi, dan tembakau. Sistem transportasi terpadu diperlukan untuk mendukung industri tersebut.

Baca Juga: Gibran Dan Menhub Jajal KRL Solo Balapan-Palur, Sudah Siap Beroperasi?

Proyek Jalur Ganda

Sampai akhirnya perusahaan KA milik Pemerintah Hindia Belanda, Staatsspoorwegen merintis pembangunannya. Kini, jalur Solo Balapan-Palur yang akan dipakai untuk rute KRL masih aktif dan dilewati kereta api lintas Solo-Surabaya.

Apalagi dengan adanya proyek jalur ganda Solo-Kedungbanteng. Namun, stasiunnya tidak lagi aktif melayani penjualan tiket maupun naik turun penumpang.

Direktur Sarana Perkeretaapian, Djarot Tri, dalam paparannya saat uji coba KRL Solo Balapan-Palur di Stasiun Palur, Kamis (25/5/2022), menjelaskan ada peningkatan jalur KA berupa jalur ganda KA Solo-Kedungbanteng sejak 2017 sampai 2020.

Baca Juga: KRL Solo-Jogja Sampai Palur Mulai Juli 2022, Kapan Sampai Madiun?

Upaya itu dilakukan dengan diikuti pembangunan gedung baru Stasiun Palur, pembangunan peron tinggi, dan pembangunan selter. Sementara pembangunan elektrifikasi jalur KA Lintas Solo Balapan-Solo Jebres-Palur dimulai dengan kajian sejak 2011.

Detail Engineering Design (DED)-nya disusun pada 2019. “Investasi proyek Solo Balapan-Solo Jebres- Palur menelan biaya Rp349,5 miliar dengan tahap pembangunan [konstruksi] mulai 2020. Insyaallah selesai bulan Juli 2022,” jelasnya.

Selain Solo Balapan-Palur, ada elektrifikasi Stasiun Palur sampai Kedungbanteng dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional dari pemerintah pusat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya