SOLOPOS.COM - Seorang petani nila di Desa Nganjat, Kecamatan Polanharjo, Klaten tengah memanen ikan peliharaannya. (Dok/JIBI/SOLOPOS)


Seorang petani nila di Desa Nganjat, Kecamatan Polanharjo, Klaten tengah memanen ikan peliharaannya. (Dok/JIBI/SOLOPOS)

KLATEN—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten akan mengembangkan potensi wisata di dua yakni Desa Jarum, Kecamatan Bayat dan Desa Nganjat, Kecamatan Polanharjo. Untuk mengembangkan potensi dua desa wisata itu, Pemkab Klaten bakal mengucuri bantuan senilai Rp2 miliar.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Masing-masing desa akan mendapatkan bantuan senilai Rp1 miliar. Bantuan program desa wisata itu bertujuan menaikan kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang berdampak pada peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).

“Dua desa itu sudah memiliki potensi wisata. Desa Jarum terkenal sebagai penghasil batik tulis. Sementara Desa Nganjat terkenal dengan potensi bidang perikanan. Dua desa itu akan dipercantik guna menunjang potensi sebagai desa wisata,” ujar Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Desa (Bappeda) Klaten, Bambang Sigit Sinugraha kepada Solopos.com, Kamis (1/11/2012).

Bantuan itu akan direalisasikan melalui beberapa kegiatan yang melibatkan sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) seperti Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora), Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Dinas Pertanian dan lain-lain. Beberapa SKPD itu memiliki peran sesuai bidangnya masing-masing.

“Potensi itu harus dikembangkan dan didukung sarana prasaran yang memadai. DPU bisa menambah infrastruktur bangunan, Disbudparpora bisa berkonsentrasi pada pengembangan wisata dan budaya, Dispertan bisa berkonsentrasi menyediakan bibit ikan, dan lain sebagainya,” terang Bambang.

Kepala Disbudparpora, Sugeng Haryanto, mengatakan hampir 90% warga Desa Jarum bermata pencaharian sebagai perajin batik tulis. Hasil produksi batik tulis sudah merambah pasaran nasional bahkan internasional.

“Hal penting yang harus dipersiapkan adalah sumber daya manusia di dua desa tersebut. Warga desa harus mendukung dengan menjaga kebersihan dan sopan santun kepada wisatawan. Setelah konsep matang, promosi wisata baru digencarkan,” kata Sugeng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya