SOLOPOS.COM - Ilustrasi tenaga honorer. (freepik)

Solopos.com, WONOGIRI — Alfian Fauzan merupakan salah seorang tenaga honorer atau tenaga harian lepas (THL) di lingkungan Pemkab Wonogiri. Sehari-hari, Alfian biasa mengurusi audio sound system saat acara pemerintahan.

Sebagaimana diketahui, Pemkab Wonogiri bakal mengalihkan status honorer menjadi tenaga alih daya atau outsourcing oleh pihak ketiga. Pengalihan status itu dinilai tak akan menyalahi aturan sesuai Surat Edaran (SE) Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men PAN-RB) Nomor B/165/M.SM.02.03/2022.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu menjadi poin penting saat berlangsung tenaga honorer dalam kegiatan Audiensi Non Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkab Wonogiri di Pendapa Rumah Bupati Wonogiri, Senin (5/9/2022). Di pertemuan itu, Bupati Wonogiri, Joko Sutopo alias Jekek hadir bertatap muka dengan para tenaga honorer di Kabupaten Sukses.

“Alhamdulillah, setelah bupati menyatakan tidak akan menghapuskan tenaga honorer, saya jadi lega. Sebelum ada itu, saya berpikir bakal diputus hubungan kerjanya oleh pemerintah. Kalau begitu, mungkin saya akan bekerja di lain tempat, misalnya pabrik. Jujur saja, saya senang kerja di sini karena lingkungan kerjanya enak, baik,” kata Alfian, kepada Solopos.com, Senin.

Ekspedisi Mudik 2024

Dia tidak mempermasalahkan soal pengalihan status kepegawaian selama masih dapat bekerja dan mendapatkan upah. Alfian mengaku sudah bekerja sebagai tenaga honorer di lingkungan Pemkab Wonogiri sejak 2017. Selama itu, dia mendapatkan gaji senilai Rp1,4 juta/bulan.

Baca Juga: Soal Nasib Hibah Museum Karst Indonesia, Bupati Wonogiri Bilang Begini

Selain tetap bekerja di lingkungan Pemkab Wonogiri, dia juga berharap pemerintah bisa lebih memperhatikan kesejahteraan tenaga honorer dengan menaikkan gaji.

Bupati Wonogiri, Joko sutopo, mengatakan Pemkab Wonogiri tidak akan menghapuskan tenaga honorer di lingkungan Pemkab Wonogiri. Melainkan akan mengalihkan status para tenaga honorer menjadi tenaga alih daya melalui pihak ketiga atau outsourcing.

Kendati demikian, Pemkab Wonogiri terlebih dahulu bakal memetakan sekaligus menyaring tenaga honorer yang saat ini ada, yaitu berjumlah 3.085. Pemkab sudah mengalokasikan anggaran senilai Rp29 miliar untuk tenaga honorer.

“Kami akan menyaring dulu, siapa yang memenuhi kualifikasi atas syarat-syarat yang kami tentukan akan tetap bekerja di lingkungan Pemkab Wonogiri. Jadi tidak semua tenaga honorer yang berjumlah 3.000-an tersebut akan tertampung. Tetap ada klasifikasinya,” kata Bupati Jekek, Senin.

Baca Juga: Saat Ratusan GTT Menggantungkan Harapan ke Pemkab Wonogiri

Perihal mekanisme pengalihan tenaga honorer menjadi tenaga alih daya, Pemkab Wonogiri belum dapat menentukan secara pasti. Sebab, belum ada pihak ketiga yang ditunjuk mengelola tenaga alih daya tersebut. Bupati Jekek menegaskan proses pengalihan ini akan dilakukan secara profesional.

“Mekanisme pengalihan melibatkan pihak ketiga. Nanti ada beberapa opsi penunjukan pihak ketiga, misalnya melalui lelang. Kebijakan apapun yang kami ambil, aspek regulatifnya jelas,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya