SOLOPOS.COM - Tradisi Bajong Banyu Khas Dusun Dawung (Instagram/@kenang_dwi)

Solopos.com, MAGELANG – Bajong Banyu adalah tradisi padusan di Dusun Dawung, Desa Banjarnegoro, Kecamatan Metoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tegah.Berdasarkan penelusuran Solopos.com, Rabu (30/3/2022), ritual pembersihan diri menjelang bulan suci Ramadan ini diawali dengan kirab warga yang mengenakan pakaian adat Jawa dan membawa air dalam kendi. Air itu diambil dari mata air (Tuk) Dawung yang terletak  sekitar 100 meter di sebelah dusun.

Air kendi itu kemudian diarak warga dan dibawa menuju tengah Dusun Dawung dengan diiringi musik gamelan dan tari-tarian. Sebelum diarak, dilaksanakan doa bersama di sumber mata air yang dipimpin tokoh sesepuh dusun setempat.

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

Setelah selesai acara pengambilan air, seluruh warga saling melempar air yang sudah dimasukan dalam kemasan plastik. Prosesi inilah yang disebut sebagai Bajong Banyu. Meski warga basah basah terkena cipratan air yang dikemas dalam plastik, warga tetap antusias.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Mitos Pantai Pulau Kodok Tegal, Berendam Pagi & Sore Obati Penyakit?

Tradisi yang juga disebut sebagai perang air ini dipercaya masyarakat sebagai simbol untuk melebur kesalahan antar warga. Saat prosesi Bajong Banyu dilakukan, semua warga saling memaafkan, sehingga saat menjalankan puasa Ramaddan diharapkan dalam keadaan bersih, mulai dari hati, pikiran dan perbuatan.

Seniman setempat, Gepeng Nugroho, mengatakan tradisi Bajong Banyu merupakan sebuah kemasan untuk mengembangkan tradisi padusan yang dilaksanakan oleh masyarakat dalam menjelang bulan Ramadan. Selama ini tradisi Bajong Banyu hanya berlangsung biasa saja, sehingga dia pun berinisiatif mengemasnya menjadi sebuah acara hiburan yang menarik.

Gepeng juga mengatakan bahwa filosofi dari mengambil air ini sebenarnya mengingatkan masyarakat bahwa air dari mata air itu menggambarkan bagaimana Tuk Dawung sudah menghidupi warga dusun, jauh sebelum PDAM masuk.

Baca juga: Jelajah Hutan Tinjomoyo, Wisata Alam di Kota Semarang

Tuk ini dulunya juga sering digunakan untuk aktivitas warga dalam mandi dan menyuci baju. Meskipun hal itu masih dilakukan hingga sekarang, namun hanya seglintir warga dusun saja yang masih melakukannya dikarenakan sudah ada fasilitas PDAM yang diberikan. Selain itu, prosesi acara ini juga selalu mengingatkan warga untuk menjaga lingkungan sekitar.

Bajong Banyu merupakan tradisi wujud penghormatan kepada air yang dianggap sebagai sumber kehidupan. Fungsinya tidak lepas dari keberadaan Tuk Sendawung yang sudah memberikan kehidupan bagi warga dusun sejak lama. Tidak heran warga setempat menjadikan tuk tersebut sebagai tuk suci dengan penghormatan dalam ritual Bajong Banyu ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya