SOLOPOS.COM - Bajingan, makanan khas Temanggung (Sumber: Liputan6.com)

Solopos.com, TEMANGGUNG — Kata ‘Bajingan’ secara umum adalah kata dengan makna yang sangat kasar. Biasanya, kata ini digunakan untuk mengumpat. Namun di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Bajingan adalah kuliner khas dan unik yang rasanya sangat enak dengan tekstur halus dan rasa yang manis.

Dilansir dari Liputan6.com, Rabu (24/11/2021), bahan dasar makanan dengan nama unik ini adalah singkong berkualitas yang dimasak dengan gula merah, santan kental dan daun pandan. Salah satu pembuat Bajingan, Sri Jarianti menuturkan bahwa tida semua jenis singkong bisa dijadikan bahan baku, melainkan hanya singkong dengan tekstur lunak saja yang dikenal dengan sebutan mempur.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut dia, singkong empuk dapat diperoleh dari petani atau pedagang tangan pertama. Biasanya, hanya ketela pohon di area subur seperti sawah atau ladang dengan curah hujan cukup yang mampu menghasilkan bahan baku Bajingan berkualitas tinggi.

Baca Juga: Viral Video Truk Oleng di Tol Batang-Semarang, Ini Faktanya

Sri Juga meperingatkan untuk tidak sembarangan membeli bahan baku kuliner unik Temanggung ini. Jika tidak beruntung, singkong yang didapat bisa bertekstur keras dan alot sehingga kurang cocok dijadikan bahan baku pembuatan Bajingan. Ia menambahkan, meskipun bercita rasa manis, garam tetap diperlukan dalam proses pembuatan. Hal itu agar makanan terasa lebih gurih.

Bajingan memiliki makna sejarah dan merupakan makanan mewah pada zamannya. Bajingan dulu disajikan bagi para penarik gerobak tradisional di Temanggung. Terkait penamaan, bajingan ternyata diambil dari istilah sopir georbak di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Hidangan singkong manis dan gurih ini dianggap identik makanan para sopir gerobak sapi tersebut.

Bajingan sebenarnya adalah kuliner unik Temanggung yang sangat sederhana, yaitu berupa singkong rebus dengan gula merah. Para kaum bajingan atau sopir gerobak sapi tersebut hanya bisa menyantap makanan ini saat ada acara tertentu atau saat ada rezeki. Bagi sopir gerobak sapi yang menganggap dirinya memiliki strata sosial rendah, makanan ini merupakan hidangan mewah di era 1960-an.

Baca Juga: 2 Ramalan Ramalan Jayabaya Ini Sudah Terbukti Benar

Selain menjadi suguhan para sopir gerobak sapi saat tengah istirahat, kudapan yang berbahan dasar singkong ini juga kerap disajikan saat perayaan atau acara-acara kumpul para sopir gerobak sapi di Temanggung.

Karena cita rasanya yang manis dan gurih, kuliner khas nan unik dari Temanggung ini, memiliki banyak penggemar. Bajingan sangat nikmat jika disantap dalam keadaan hangat di pagi atau sore hari.

Apalagi, jika menyantapnya sambil ditemani dengan secangkir kopi atau teh yang tidak terlalu manis untuk mengimbangi rasa bajingan yang sudah sangat manis. Sungguh kenikmatan yang luar biasa. Bagi sebagian orang, bajingan dapat membantu mengembalikan suasana hati yang tengah sedih. Sebab, asupan gula yang terdapat dalam makanan manis bisa merangsang pelepasan hormon dopamin dan bagian otak yang disebut nucleus accumbens.

Baca Juga: Tak Hanya di Salatiga, Gempa Juga Guncang Semarang & Temanggung

Kedua faktor ini menimbulkan perasaan bahagia yang kuat. Selain itu, asupan gula juga memicu pelepasan hormon serotonin. Hormon ini memberikan efek yang menenangkan sehingga sedih terasa mereda. Efek inilah yang menimbulkan kesan seolah makanan manis dapat mengatasi sedih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya