SOLOPOS.COM - PENYULUHAN NARKOBA--Sekitar 100-an pemuda perwakilan dari seluruh kecamatan di Kabupaten Sukoharjo mengikuti kegiatan penyuluhan narkoba yang digelar Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan (DPOPK) Kabupaten Sukoharjo di Rumah Makan Embun Pagi, Senin (26/3/2012). (Triyono/JIBI/SOLOPOS)

PENYULUHAN NARKOBA--Sekitar 100-an pemuda perwakilan dari seluruh kecamatan di Kabupaten Sukoharjo mengikuti kegiatan penyuluhan narkoba yang digelar Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan (DPOPK) Kabupaten Sukoharjo di Rumah Makan Embun Pagi, Senin (26/3/2012). (Triyono/JIBI/SOLOPOS)

SUKOHARJO--Sedikitnya 40 orang menemui ajal setiap hari akibat penyalahgunaan narkotika psikotropika dan bahan aditif (Narkoba) di Indonesia. Jumlah korban bahkan mencapai 15.000 orang yang mati sia-sia akibat penggunaan Narkoba dalam satu tahun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Fakta tersebut terungkap dalam materi yang disampaikan penyuluh narkoba dari Polres Sukoharjo, Sarman SPd SH MH dalam kegiatan Penyuluhan Bahaya Narkoba Bagi Pemuda di Rumah Makan Embun Pagi, Senin (26/3/2012).

Ekspedisi Mudik 2024

Sarman menyatakan saat ini tidak ada satu kelurahan pun yang bebas dari ancaman narkoba di Indonesia. “Tidak ada satu kelurahan pun di Indonesia bebas dari ancaman narkoba. Sebanyak 3,2 juta penduduk di Indonesia menyalahgunakan narkoba dan 15.000 orang mati sia-sia setiap tahun atau 40 orang setiap hari,” ungkapnya dalam penyuluhan rutin Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata Kebudayaan (DPOPK) itu.

Sarman juga menjelaskan pengguna narkoba berasal dari berbagai kalangan. Selain mahasiswa dan pelajar, kata dia, penyalahgunaan narkoba dilakukan pula oleh rumah tangga, politisi, bahkan aparat pemerintahan. Ia menambahkan dari seluruh pecandu narkoba, hanya sekitar 10% yang pernah dirawat atau direhabilitasi.

Sementara itu penyuluh narkoba dari Dinas Kesehatan, dr Indarto memaparkan penyalahgunaan narkoba tidak hanya menimbulkan masalah kesehatan, namun juga sosial. “Akibat kecanduan narkoba bisa terkena penyakit AIDS, paru-paru, jantung, hepatitis. Jika overdosis juga rawan sebabkan kematian. Lalu gangguan jiwa, putus sekolah, dan kekerasan atau kejahatan,” ujarnya.

Selain keduanya, penyuluhan serupa mengundang Agus Widanarko dari Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Sukoharjo. Dalam penuturannya, Agus mengungkapkan remaja berisiko tinggi terkena narkoba. “Tips mengetahui ciri-ciri anak terkena narkoba misalnya mata sering merah, keliling kelopak mata cekung dan hitam. Selain itu bicara pelo atau ngelantur, jalan sempoyongan, dan tiba-tiba gemuk untuk pemakai ganja dan tiba-tiba kurus bagi pemakai putau atau shabu-shabu,” terangnya dalam kesempatan yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya