SOLOPOS.COM - Pengendara sepeda motor melintasi area pelaksanaan pembangunan flyover Purwosari, Jl. Slamet Riyadi, Solo, Minggu (9/2/2020). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO -- Pengendara sepeda motor dan pejalan kaki masih berseliweran di kawasan Purwosari, Solo, yang ditutup untuk pembangunan flyover atau jembatan layang sejak Rabu (5/2/2020) lalu.

Pantauan Solopos.com, Minggu (9/2/2020) pukul 11.30 WIB, sejumlah sepeda motor terlihat melintasi area proyek dengan membuka barrier di timur rel dan water barrier pada barat rel untuk akses jalan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sepeda motor melintas dengan jarak yang berdekatan dengan ekskavator, bore pile, dan crane yang beroperasi. Para pekerja menutup water barrier yang dibuka pengguna jalan. Para pejalan kaki atau penumpang kereta api dari Stasiun Purwosari juga berjalan di area proyek.

Pilkada Solo: Puguh Jalani Fit & Proper Test di DPP PDIP Jakarta Senin Siang

Ekspedisi Mudik 2024

Mereka menunggu ojek online atau kendaraan dari Jl. Samratulangi. Pelaksana Lapangan Proyek Flyover Purwosari, Faizal, menjelaskan banyak kendaraan roda dua yang nekat masuk area proyek pada siang maupun malam hari.

Padahal perilaku itu membahayakan dan mengancam keselamatan mereka. “Para pengendara sepeda motor nekat membuka barrier atau mengikuti kendaraan proyek yang melintas. Kalau pekerja lengah bisa banyak motor yang melintasi area proyek,” katanya kepada Solopos.com di lokasi.

Dia menjelaskan semua jenis kendaraan dilarang melintasi area pembangunan flyover Purwosari. Para pekerja akan menutup area proyek menggunakan seng secara bertahap sehingga warga tidak dapat melihat aktivitas proyek.

Disimpan di Belanda, Mobil Pertama di Indonesia Milik Raja Solo Pakubuwono X Segera Pulang

“Sebenarnya enggak boleh melintas. Para penumpang kereta berjalan kaki lewat sisi utara jalan, jauh dari fondasi,” ujarnya.

Salah satu penumpang KA Prambanan Ekspres, Farhan, menjelaskan baru kali pertama melintasi Jl. Slamet Riyadi yang ditutup untuk flyover. Ia berjalan menuju barat supaya dapat menempuh perjalanan lebih cepat.

“Adanya pembangunan flyover memang harus muter. Enggak masalah demi kemajuan tapi demi keamanan penumpang kereta, harusnya dipasang pagar seng untuk pengaman,” katanya.

Paslon Independen, Bajo Bantah Jadi Boneka PDIP di Pilkada Solo

Pejalan kaki lain, Novianti, 20, juga mengaku baru kali pertama melintasi area proyek karena melihat belum banyak alat berat dan bangunan yang didirikan. Ia waswas melintasi area proyek bila progres pembangunan sudah terlihat.

“Kalau ditutup, sekalian saja ditutup total supaya tidak dapat dilewati. Pengguna jalan akan cari rute lain. Tapi saya pengguna BST masih bingung dengan rutenya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya